Mengapa Terkadang Kita Bisa Lupa Sama Sekali dengan Mimpi Kita Sendiri?

By Ade S, Rabu, 29 Januari 2025 | 10:03 WIB
Ingin tahu kenapa mimpi seringkali menghilang dari ingatan setelah bangun tidur? Temukan jawabannya di sini. (Thomas Meier/Pixabay)

Terbangun di tengah malam memang kerap dikaitkan dengan ingatan mimpi yang lebih baik. Faktanya, terbangun sebentar untuk mengubah posisi tidur adalah hal yang wajar dan dialami oleh banyak orang. Namun, penting untuk diingat bahwa terlalu sering terbangun justru dapat mengganggu kualitas tidur secara keseluruhan.

Wamsley menjelaskan, "Tidur yang buruk seringkali dikaitkan dengan ingatan mimpi yang tinggi... Beberapa kali terbangun adalah normal dan sehat. Namun, terlalu sering terbangun seringkali merupakan bagian dari gangguan tidur."

Mampu mengingat mimpi adalah pengalaman yang menarik. Namun, tahukah Anda bahwa waktu kita bangun tidur memiliki peran yang sangat krusial dalam seberapa jelas kita mengingat mimpi-mimpi tersebut? Untuk memahami hal ini, kita perlu menyelami lebih dalam mengenai siklus tidur manusia.

Siklus tidur kita terdiri dari empat tahap berbeda yang berulang sepanjang malam. Tahap-tahap ini meliputi tidur Rapid Eye Movement (REM) dan tiga jenis tidur Non-REM (NREM).

Tidur NREM 1 adalah tahap paling ringan, diikuti oleh NREM 2 yang ditandai dengan gelombang otak yang mulai melambat. Sebagian besar waktu tidur kita, sekitar setengahnya, dihabiskan dalam tahap NREM 2 ini.

Setelah itu, kita memasuki tahap NREM 3, yang sering disebut sebagai tidur nyenyak. Pada tahap ini, gelombang otak melambat lebih jauh, dan tubuh kita benar-benar rileks. Tahap NREM 3 sangat penting untuk pemulihan tubuh dan biasanya terjadi di awal malam.

Tahap terakhir dalam siklus tidur adalah REM. Selama tidur REM, aktivitas otak kita sangat mirip dengan saat kita terjaga. Mata kita bergerak dengan cepat di bawah kelopak mata, dan inilah saat di mana sebagian besar mimpi kita yang paling jelas dan detail terjadi.

Meski begitu, penting untuk diingat bahwa kita juga dapat bermimpi di tahap tidur lainnya, terutama saat terbangun dari tidur NREM. Namun, peluang untuk mengingat mimpi secara detail jauh lebih tinggi ketika kita terbangun dari tidur REM.

"Ada sekitar 80% kemungkinan mengingat mimpi saat terbangun dari tidur Rapid Eye Movement dan sekitar 50% kemungkinan saat terbangun dari tahap tidur lainnya," ungkap Wamsley.

Waktu dan konteks mimpi juga berpengaruh

Waktu malam juga memainkan peran penting dalam kualitas dan ingatan kita terhadap mimpi. Semakin dekat waktu tidur kita dengan waktu bangun, semakin aktif otak kita bekerja.

Baca Juga: Dieng Caldera Race dan Mimpi Jadikan Indonesia Sebagai Episentrum Trail Run