Mengapa Terkadang Kita Bisa Lupa Sama Sekali dengan Mimpi Kita Sendiri?

By Ade S, Rabu, 29 Januari 2025 | 10:03 WIB
Ingin tahu kenapa mimpi seringkali menghilang dari ingatan setelah bangun tidur? Temukan jawabannya di sini. (Thomas Meier/Pixabay)

Artinya, orang yang memiliki rasa ingin tahu yang tinggi, pikiran yang terbuka, dan imajinasi yang kaya cenderung lebih mudah mengingat dan mengingat detail dari mimpi-mimpi mereka.

Terakhir, struktur dan fungsi otak yang unik pada setiap individu juga menjadi faktor penentu. Variasi dalam struktur dan aktivitas otak membuat beberapa orang lebih mudah memproses dan menyimpan informasi dari mimpi, sehingga mereka dapat mengingatnya dengan lebih jelas.

Mengingat mimpi penting, tapi tak perlu ditafsirkan

Mempelajari dunia mimpi memang penuh tantangan. Hingga kini, tidak ada metode pasti untuk mengetahui secara langsung saat seseorang sedang bermimpi.

Para ilmuwan pun hanya bisa mengandalkan ingatan sang pemimpi. Meski begitu, penelitian terus dilakukan dan menunjukkan adanya hubungan yang menarik antara mimpi dan ingatan.

Menurut penelitian yang dilakukan oleh Zhang dan Wamsley, mengingat atau tidaknya sebuah mimpi dapat memengaruhi ingatan serta emosi kita sehari-hari.

Studi tahun 2010 yang dipimpin oleh Wamsley dan dilanjutkan pada tahun 2012 menemukan fakta menarik. Peserta yang tidur setelah belajar dan bermimpi tentang materi pelajaran tersebut cenderung memiliki pemahaman yang lebih baik dan ingatan yang lebih kuat terhadap materi tersebut.

Penelitian lebih lanjut pada tahun 2024 yang dipimpin oleh Zhang juga mengungkapkan temuan yang tak kalah menarik. Peserta yang mengingat mimpi mereka cenderung mengingat gambar-gambar negatif dengan lebih baik setelah tidur.

Selain itu, suasana hati mereka juga dipengaruhi oleh isi mimpi. Mimpi positif di malam hari umumnya diikuti oleh suasana hati yang lebih baik keesokan harinya. Studi ini juga menunjukkan bahwa orang yang mengingat mimpi mereka cenderung lebih tenang dalam menghadapi situasi yang tidak biasa.

Berdasarkan temuan-temuan tersebut, Zhang menyimpulkan bahwa bermimpi memiliki peran penting dalam mengolah dan menyeleksi ingatan.

Saat kita bermimpi, otak kita seolah-olah sedang mengulang kembali peristiwa-peristiwa yang terjadi sehari-hari. Proses ini membantu kita untuk menentukan ingatan mana yang penting dan layak disimpan, serta ingatan mana yang bisa dilupakan.

"Saya pikir sangat berharga bagi orang-orang untuk memperhatikan mimpi mereka – bukan untuk terlalu menganalisis maknanya, tetapi untuk memahami bagaimana bermimpi adalah tanda bahwa otak Anda sedang melakukan pekerjaan emosional dan kognitif yang penting," kata Zhang.

"Dengan menyadari mimpi mereka, orang mungkin memperhatikan pola atau emosi yang mencerminkan apa yang sedang dikerjakan oleh pikiran mereka, yang dapat bermanfaat untuk introspeksi diri."

Namun, penting untuk diingat bahwa tidak semua mimpi memiliki makna yang dalam. Gagasan Freudian tentang mimpi sebagai simbol-simbol tersembunyi yang harus dipecahkan oleh seorang ahli adalah pandangan yang sudah ketinggalan zaman.

"Tidak ada bukti bahwa mimpi menyimpan makna tersembunyi di bawah permukaan, terutama yang Anda butuhkan seorang profesional untuk memberi tahu Anda," tambahnya.

"Orang yang mengalami mimpi adalah orang yang paling berwenang untuk mengatakan apa artinya. Tidak ada panduan tersembunyi."