Tren Video ASMR, Benarkah Bisa Bermanfaat Sebagai Pereda Stres?

By Tiara Syabanira Dewantari, Kamis, 16 Mei 2019 | 15:38 WIB
Ilustrasi konsep ASMR. (TBA/Getty Images/iStockphoto)

Semua sensor yang kita ambil--misalnya yang kita lihat, dengar, hirup, kecap, rasa dan yang membuat kita bergerak--tersimpan di dalam memori. Di memori ada perasaan, pikiran, kenangan. Jadi, semua hal yang menyenangkan, mengerikan, trauma, semuanya itu ada di pikiran kita. Bagaimana tubuh merespons suara yang memicu ASMR itu berasal dari otak,” jelas Lidya.

Baca Juga: Kabar Baik, Ilmuwan Ciptakan Plastik yang Bisa Didaur Ulang Berkali-kali

ASMR kini sudah sering dimanfaatkan sebagai “obat” penenang bagi mereka yang sedang mengalami insomnia, gelisah, panik, dan hal lain yang memiliki hubungan dengan keadaan emosi dan kondisi mental.

Penelitian mengenai ASMR pernah dilakukan oleh Emma L. Barratt dan Nick J. Davis kepada 475 orang. Menurut hasil yang ia peroleh, 98% orang mengakui bahwa ASMR dapat membantu mereka agar menjadi lebih rileks.

Pada sampel yang serupa, 82% memanfaatkan ASMR sebagai alat untuk membantu mereka tidur lebih cepat, dan 70% sebagai pereda stres. Sedikit dari mereka, yaitu sebesar 5%, mengaku memanfaatkan ASMR sebagai rangsangan seksual.