Nationalgeographic.co.id - Diet serangga merupakan salah satu cara unik untuk menurunkan berat badan. Selain mudah dan murah, diet dengan cara mengkonsumsi serangga ini juga memiliki banyak khasiat bagi tubuh
Rasa jijik mungkin muncul ketika kita membayangkan sosok serangga yang akan kita konsumsi. Bagi yang ingin mencobanya, beberapa alasan ini mungkin membantu Anda dalam mengubah persepsi mengenai serangga sebagai bahan konsumsi manusia.
Baca Juga : Puluhan Jejak Reptil dari Ratusan Tahun Lalu Ditemukan di Grand Canyon
Kandungan nutrisi yang tinggi
Serangga mengandung vitamin dan mikronutrien, seperti B12, zat besi, mangan, dan kalsium. Kandungan B12 yang berguna untuk kesehatan tulang dan meningkatkan stamina ini tidak diproduksi oleh tubuh manusia. Zat besi berguna untuk memproduksi sel darah merah, mangan penting untuk menjaga sistem saraf dan otak, dan kalsium juga bermanfaat sebagai penguat tulang.
"Tidak diragukan lagi bahwa serangga merupakan gudang dari berbagai nutrisi. Serat prebiotik yang terkandung pada serangga juga memiliki manfaat yang baik bagi tubuh manusia,” ungkap Jarrod Golding, pemimpin Entomo Farms.
Selain kandungan nutrisinya yang tinggi, serangga juga memiliki tingkat kalori yang rendah dan dipercaya dapat memerangi obesitas atau penyakit terkait. Selain jumlahnya yang banyak, serangga juga dijual dengan harga yang terjangkau, menurut Kajsa Ernestam, seorang ahli diet dari Lifesum.
Mudah diternakkan
Perubahan iklim telah memengaruhi beberapa produksi pangan di beberapa negara. Peningkatan suhu di wilayah kering menyebabkan kesulitan memanen tanaman pangan dan mengembangbiakkan hewan ternak. Jika dibandingkan, berternak serangga menghasilkan jauh lebih sedikit gas rumah kaca daripada sapi atau babi.
Ternak serangga juga memiliki efisiensi konversi makanan yang lebih tinggi, tegas Ernestam. Hewan verbrata membutuhkan suhu tertentu agar bisa tetap hangat, sedangkan serangga tidak. Serangga juga mengalami proses reproduksi yang cukup cepat. Serangga betina dapat menghasilkan setidaknya 1.500 butir telur dalam kurun waktu 3-4 minggu. Lebih cepat jika dibandingkan dengan hewan ternak pada umumnya.
Baca Juga : Menyedihkan, Hampir 150 Paus Berjajar dan Mati di Pantai Selandia Baru
Tidak perlu memakannya secara utuh
Jika kita tidak ingin memakannya secara utuh, kita dapat mengonsumsinya dalam bentuk bubuk. Sama seperti bubuk protein, kita tidak akan kehilangan kandungan nutrisi karena tetap memiliki kadar yang sama seperti jika kita memakannya dalam bentuk utuh.
Anda bisa mengonsumsi bubuk serangga dengan menambahkannya ke dalam bahan makanan, misalnya membuat kue coklat serangga kata Ernestam. Namun jika tidak terbiasa, cara termudah agar dapat menjalankan diet serangga yaitu dengan memakan pizza dengan taburan serangga, atau membuatnya menjadi jus atau camilan.
Source | : | insider |
Penulis | : | Tiara Syabanira Dewantari |
Editor | : | Gregorius Bhisma Adinaya |
KOMENTAR