Karena itu, Dinas Pendidikan Kabupaten Indramayu, bersama para stakeholder dengan dukungan Pertamina RU VI Balongan, memasukkan Kurikulum Muatan Lokal PLH Tematik Mangrove ke sekolah dasar. Total ada 26 sekolah dasar di pesisir Indramayu yang telah melaksanakan kurikulum ini.
Sekolah Mangrove ini merupakan kebanggaan Pemerintah Kabupaten Indramayu. Karena hanya ada satu di Indonesia. “Ada banyak program dari lembaga lain yang peduli dengan mangrove, tetapi hanya fokus pada ekowisata. Berbeda dengan kami yang ingin menyasar ke dunia pendidikan. Bahkan, program yang sudah berjalan dua tahun ini banyak yang ingin mereplikasi,” terang Rustam.
Baca Juga : Aliran Listrik Sebagai Obat, Pendekatan Radikal Dunia Kedokteran
Menurut Rustam, keunggulan dari Sekolah Mangrove adalah para siswa belajar teori di kelas bersama guru masing-masing dengan menggunakan perangkat pembelajaran Kurikulum Muatan Lokal PLH Tematik Mangrove. Siswa diajarkan bagaimana melakukan pembibitan, dan lainnya.
Di Indramayu sendiri, para siswa sudah membibitkan dua jenis mangrove di sekolah masing-masing, yaitu mangrove jenis rizhophora mucronata dan soneratia caseolaris. “Ke depannya kami ingin melalui Sekolah Mangrove ini, para generasi muda memiliki kepedulian terhadap hutan mangrove. Dan, nanti mereka dapat mengembangkan manfaat dari mangrove itu sendiri, baik untuk olahan pangan dan non-pangan,” katanya.
Penulis: Agus Wahyudi
Penulis | : | National Geographic Indonesia |
Editor | : | Gregorius Bhisma Adinaya |
KOMENTAR