Gambar-gambar Corona yang diambil di atas Timur Tengah, mungkin yang paling menarik perhatian arkeolog. Mengingat betapa dramatisnya perubahan di kawasan tersebut sejak 1960-an.
Berkat Corona Atlas, para ilmuwan mampu menemukan kembali permukiman kuno yang telah "hilang". Jumlah situs arkeologis yang berhasil dipetakan di Timur Tengah meningkat 100 kali lipat dari yang diketahui saat ini.
"Kami telah memetakan puluhan ribu situs, mulai dari Zaman Perunggu hingga Romawi. Kami mengklasifikasinnya dengan cara yang membantu para arkeologi memahami lanskap distribusi populasi dari waktu ke waktu," papar Corthren.
Peneliti mengatakan, gambar Corona yang sudah terkoreksi juga dapat digunakan untuk melacak perubahan lanskap akibat perubahan iklim.
Source | : | Live Science |
Penulis | : | Gita Laras Widyaningrum |
Editor | : | Gita Laras Widyaningrum |
KOMENTAR