Kasus leptospisoris biasanya mengalami peningkatan dan lonjakan tinggi saat banjir terjadi. Penyakit ini disebabkan oleh bakteri leptospira yang berasal dari kotoran dan kencing tikus.
Ketika air kotor yang sudah tercampur bakteri ini membludak dari saluran pembuangan, maka ancaman pun menjadi semakin nyata.
Melalui kulit yang terluka, mata, ataupun mulut, bakteri ini dapat masuk dan mengontaminasi tubuh. Oleh sebab itu, ada baiknya Anda hindari genangan air yang muncul dari membludaknya saluran air.
Lingkungan yang tidak bersih akibat pertumbuhan bakteri saat musim hujan bisa menimbulkan penyakit kulit. Maklum saja, kulit adalah dinding pertahanan pertama tubuh dalam menghadapi berbagai penyakit dari luar.
Ketika berhadapan dengan bakteri, kulit akan terasa gatal hingga muncul ruam. Ketika musim hujan datang, dan banjir melanda, kulit kita akan seringkali bersentuhan dengan air kotor ataupun objek lain yang sudah terpapar oleh bakteri.
Oleh karena itu, selalu menjaga kebersihan kulit—terutama setelah berada dari luar rumah—adalah hal yang paling utama dalam mencegah penyakit ini.
4. Demam berdarah
Kasus demam berdarah selalu meningkat pada musim hujan. Musim hujan membuat banyak genangan air yang dapat menjadi sarang berkembangbiaknya nyamuk Aedes aegypti.
Bila kita tergigit oleh nyamuk aedes aegypti yang terinfeksi virus dengue, maka virus tersebut juga akan dengan mudah masuk ke dalam tubuh manusia dan menginfeksi kita.
Gejala yang mirip dengan penyakit flu ini seringkali membuat banyak orang terkecoh dan menghalangi usaha dalam melakukan pemeriksaan kepada dokter. Alhasil, banyak pasien baru pergi ke rumah sakit dalam keadaan yang sudah tidak baik.
Baca Juga : 'Salju Hitam' Menyelimuti Wilayah Rusia, Limbah Pabrik Penyebabnya
Dalam pencegahannya, sebaiknya Anda menguras wadah tempat penampungan air dan menutupnya. Tidak hanya itu, nyamuk juga bisa saja berasal dari lingkungan di sekitar rumah Anda. Oleh sebab itu, mengurangi tempat yang dapat menjadi tempat bagi nyamuk berdiam diri sebaiknya dikurangi.
Melakukan penyemprotan obat nyamuk juga bisa mengurangi jumlah nyamuk di rumah. Namun perlu juga diperhatikan bahaya dari obat nyamuk, terutama bila ada anak kecil di dalam rumah.
Source | : | Berbagai Sumber |
Penulis | : | Gregorius Bhisma Adinaya |
Editor | : | Gregorius Bhisma Adinaya |
KOMENTAR