Nationalgeographic.co.id—Nyeri punggung merupakan rasa sakit yang dapat muncul di sepanjang tulang belakang, tepatnya dari bawah leher hingga tulang ekor.
Pada nyeri punggung ringan, rasa sakit bisa hilang timbul, dan penderitanya masih bisa beraktivitas seperti biasa. Sementara pada nyeri punggung yang tergolong berat, rasa sakit bisa sampai menyebabkan susah tidur dan kesulitan beraktivitas.
Menariknya, sebuah artikel di NPR tahun 2015 mengatakan bahwa ada beberapa suku di dunia yang hampir tidak pernah mengalami nyeri punggung. Apa rahasia sains di balik hal ini?
Salah satu suku asli di India bagian tengah melaporkan hampir tidak ada nyeri punggung. Dan cakram (diskus antar tulang belakang) di punggung mereka menunjukkan sedikit tanda-tanda degenerasi seiring bertambahnya usia.
Seorang ahli akupuntur di Palo Alto, California, telah berkeliling dunia untuk mempelajari budaya dengan tingkat nyeri punggung yang rendah — cara mereka berdiri, duduk, dan berjalan.
Sekitar tiga dekade lalu, Esther Gokhale mulai berjuang melawan sakit punggungnya sendiri setelah melahirkan anak pertamanya.
Gokhale mengalami herniasi diskus yang mengharuskan dia menjalani operasi berulang. Namun, pada akhirnya dia tak mau menjadikan operasi punggung sebagai kebiasaan.
Jadi, Gokhale ingin menemukan solusi permanen untuk nyeri punggungnya. Dia tidak yakin pengobatan Barat dapat melakukannya.
Gokhale kemudian mempelajari temuan dari para antropolog, seperti Noelle Perez-Christiaens, yang menganalisis postur penduduk asli. Dan dia mempelajari metode fisioterapi, seperti Teknik Alexander dan Metode Feldenkrais.
Selama dekade berikutnya, Gokhale menjelajahi berbagai budaya di seluruh dunia yang jauh dari kehidupan modern. Dia pergi ke pegunungan di Ekuador, kota nelayan kecil di Portugal, dan desa-desa terpencil di Afrika Barat.
Gokhale mengambil foto dan video orang-orang yang berjalan dengan ember air di kepala mereka, mengumpulkan kayu bakar atau duduk di tanah sambil menenun, selama berjam-jam.
Baca Juga: Mudik Pakai Mobil? Berikut Tips Hindari Nyeri Punggung di Perjalanan
Penulis | : | Tatik Ariyani |
Editor | : | Ade S |
KOMENTAR