Menganalisis data mengenai paparan asap kebakaran terhadap janin, serta data gizi, informasi genetik, beserta faktor sosial lainnya, para peneliti menemukan fakta bahwa anak-anak yang lahir selama periode tersebut, lebih pendek 3,3 sentimeter.
Baca Juga : Limpasan Banjir Cemari Great Barrier Reef, Terumbu Karang Terancam Rusak
Para peneliti berpendapat, pembakaran hutan untuk membersihkan lahan sehingga bisa digunakan untuk perkebunan kelapa sawit, ternyata memberikan lebih banyak kerugian dibanding manfaat.
Indonesia sendiri mengalami kerugian besar akibat kebakaran tersebut. The Economy and Environment Programme for Southeast Asia (EEPSEA) memperikirakan, kerugian total mencapai 5-6 miliar dollar AS atau sekitar 70,3-84,3 triliun rupiah.
“Mengejar keuntungan ekonomi jangka pendek, pada akhirnya menghasilkan polusi udara yang menyebabkan dampak kesehatan jangka panjang dan tidak dapat diubah,” ungkap tim peneliti dalam studi mereka yang dipublikasikan pada jurnal PNAS.
Source | : | Science Alert |
Penulis | : | Gita Laras Widyaningrum |
Editor | : | Gita Laras Widyaningrum |
KOMENTAR