Nationalgeographic.co.id - Dunia arkeologi Cina telah menuai prestasi. Sebab, para peneliti arkeologi Cina telah membuat kabar yang mengejutkan. Mereka berhasil menemukan kerangka manusia yang berusia lebih dari 13.000 tahun.
Seperti diwartakan oleh Kantor Berita Negara Cina, arkeolog meneliti kisah lalu di sebuah gua. Dalam sebuah penggalian, mereka menemukan kerangka perempuan muda tanpa kepala yang terkubur dalam posisi jongkok.
Area Pemakaman Jongkok
Penggalian itu dilakukan di sebuah gua di reruntuhan Qingtang, Yingde, Provinsi Guangdong, China.
Baca Juga : Arkeologi Bawah Air: Gereja Kuno Ditemukan Terendam di Danau Turki
Selama dua tahun (2016-2018) para arkeolog dan peneliti lain dari Institut Relik dan Arkeologi Budaya Guangdong dan Sekolah Tinggi Arkeologi dan Museologi di Universitas Peking telah bekerja di lokasi itu.
Mereka telah meneliti situs dengan panjang 54 meter di dalam gua.
Dari kawasan ini, para arkeolog telah menemukan berbagai artefak termasuk alat-alat batu, pecahan tembikar, kerang, tulang binatang, gading, dan beberapa bukti perapian api.
Para peneliti telah menemukan ribuan artefak.
Baca Juga : Roti Tertua Berusia 14.500 Tahun Ditemukan di Situs Arkeologi Yordania
Gua-gua itu tampaknya telah dihuni oleh manusia secara tidak teratur dari 25.000 hingga 10.000 tahun yang lalu.
Penemuan Pemakaman Jongkok dari Kerangka Tanpa Kepala
Para arkeolog menemukan kerangka parsial manusia, yang hampir lengkap, tetapi tanpa kepala.
Baca Juga : ‘Koin Iblis’, Pemujaan Setan, dan Tipuan Arkeologi yang Rumit
Temuan luar biasa ini terjadi pada 2018, tetapi media Barat baru diberi tahu pada April 2019.
Kerangka itu berjongkok dengan lutut ditarik dekat ke tubuhnya.
Salah satu tim, yang membuat penemuan itu, Liu Suoqiang, mengatakan:
"Perempuan itu sengaja diletakkan dalam posisi jongkok."
Baca Juga : Perubahan Iklim Menenggelamkan Kekayaan Arkeologi di Arktika
Menurut penanggalan karbon, kerangka tersebut telah berusia kira-kira 13.500 tahun.
Pemakaman jongkok adalah yang umum di Asia Tenggara pada akhir zaman Pleistosen dan Holosen.
Tetapi ini adalah pemakaman pertama dari jenis ini yang ditemukan di Cina selatan.
Agama dan Budaya
Baca Juga : Pusat Arkeologi Nasional Menyingkap Misteri Candi yang Hilang
Terlepas dari prevalensi praktik penguburan ini, tidak ada yang yakin mengapa almarhum ditempatkan dalam posisi berjongkok.
Menurut Newsweek, beberapa arkeolog percaya bahwa posisi ini melambangkan kehamilan.
Mengapa Kerangka Jongkok Tanpa Kepala?
Baca Juga : Membunyikan Leher untuk Atasi Pegal, Pria Ini Justru Terkena Stroke
Apakah perempuan muda itu dipenggal saat masih hidup, atau apakah kepalanya dipindahkan setelah kematian sebelum penguburan?
Mungkin saja ia dipenggal sebagai bagian dari ritual penguburan.
Atau jika dia menemui akhir hidup yang kejam, mungkin dia dipenggal selama konflik antara dua kelompok.
Penemuan perempuan muda tanpa kepala dalam posisi jongkok adalah salah satu yang bisa mengubah pemahaman kita tentang prasejarah Asia Timur dan Tenggara.
Baca Juga : Kerap Alami Perang Antaragama dan Etnis, Anak-anak Pakistan Diajarkan Toleransi Lewat Boneka
Ini memberikan bukti pertukaran budaya antara Cina dan Asia Tenggara sekitar 13.500 tahun yang lalu.
Penemuan ini juga dapat menawarkan petunjuk baru tentang masyarakat di wilayah itu.
Bentuk penguburan wanita muda tanpa kepala juga memberikan beberapa bukti seputar keyakinan agama dan upacara penguburan yang rumit di zaman pleistosen awal di Cina selatan.
Masa Depan Pengolahan Sampah Elektronik Ada di Tangan Negara-negara Terbelakang?
Source | : | ancient origins |
Penulis | : | Muflika Nur Fuaddah |
Editor | : | Bayu Dwi Mardana Kusuma |
KOMENTAR