Nationalgeographic.co.id – Tanggal 20 Juli 2019 diperingati sebagai 50 tahun pendaratan di Bulan melalui misi Apollo 11. Kala itu, astronaut Amerika, Neil Armstrong, menjadi orang pertama yang pernah mendaratkan kaki di permukaan Bulan yang berdebu. Buzz Aldrin, mengikuti jejaknya, 20 menit kemudian.
Banyak orang mengira, NASA sengaja menempatkan Armstrong untuk menjadi orang pertama yang sampai ke Bulan karena jabatannya. Diketahui bahwa Armstrong merupakan komandan Apollo 11 dan Aldrin adalah pilot modul bulan.
Baca Juga: Memproduksi Makanan di Luar Angkasa, NASA Berencana Tanam Cabai
Dalam wawancara dengan Reddit AMA untuk memperingati 45 tahun misi bersejarah tersebut, Aldrin sempat menceritakan uniknya keputusan NASA saat meminta Armstrong untuk berjalan di Bulan pertama kalinya.
Aldrin sendiri, karena masih junior, mempersilahkan sang senior, untuk berada di belakang kontrol dan mengambil tindakan jika keadaan darurat terjadi.
Padahal, dalam misi sebelumnya, jika kru astronaut melakukan perjalanan luar angkasa, biasanya sang junior lah yang bergerak sementara komandan akan tinggal di dalam pesawat ruang angkasa.
“Setidaknya salah satu anggota junior harus keluar pertama. Namun, untuk misi Bulan, banyak orang merasa, sang komandan yang harus mengambil tanggung jawab tersebut. Semacam simbol,” papar Aldrin.
Hal yang sama juga disampaikan Donald “Deke” Slayton, salah satu astronaut Mercury 7 sekaligus direktur operasi awak pesawat NASA. Ia mengatakan, membiarkan Armstrong berjalan lebih dahulu di Bulan merupakan hasil perubahan protokol dasar. “Saya merasa memang komandan yang seharusnya keluar pertama,” ungkap Slayton.
Meski begitu, situs sejarah NASA, Apollo Expeditions to the Moon, menjelaskan cerita berbeda dari Aldrin dan Slayton.
Baca Juga: Astronom Pastikan Objek Antarbintang Oumuamua Bukan Pesawat Alien
Menurut situs tersebut, NASA awalnya merencanakan Aldrin untuk menjadi orang pertama yang menginjak Bulan. Namun, modul bulan memberikan tantangan yang membuat rencana itu sulit dilakukan. Lubang palka yang terbuka berkebalikan dengan tempat duduk Aldrin.
“Sulit agar Aldrin bisa keluar lebih dulu karena artinya astronaut yang bertubuh besar dan berjaket tebal harus memanjat yang lain. Ketika aksi tersebut coba dilakukan, dampaknya membahayakan mockup LM,” tulis NASA.
Sementara itu, menurut catatan sejarah, Armstrong sendiri mengatakan bahwa dia tidak pernah diminta pendapatnya apakah ingin menjadi orang pertama yang menginjakkan kaki di Bulan. Ia juga menegaskan bahwa keputusan tersebut tidak didasarkan pada pangkat.
Source | : | IFL Science |
Penulis | : | Gita Laras Widyaningrum |
Editor | : | Gita Laras Widyaningrum |
KOMENTAR