Nationalgeographic.co.id - Komite Penghapusan Bensin Bertimbal (KPBB) merilis sebuah data yang menunjukan penyumbang particulate matter (PM) 10 -partikel kecil udara yang mampu menembus saluran pernapasan- terbesar di Jakarta adalah kendaraan bermotor, sebesar 47%.
Kecurigaan sebab polusi Jakarta pun mengarah pada penggunaan kendaraan, terutama kendaraan pribadi yang semakin tidak terkontrol.
Kota-kota besar di dunia yang masuk dalam jajaran kualitas terburuk sedunia harus bergulat dengan pencemaran udara yang berasal dari knalpot kendaraan, limbah industri dan pembakaran sampah.
Airvisual mencatat Jakarta pernah raih juara pertama polusi terburuk sedunia setelah Dubai, Krasnoyarsk, Tehran, dan Kuwait.
Warga mulai gerah dan geram melihat polusi Jakarta tidak kunjung membaik, oleh karena itu sejumlah warga, aktivis lingkungan hidup, dan lembaga hukum mengajukan tuntutan melalui PN Jakarta Pusat, pada 4 Juli 2019.
Baca Juga: Anies Keluarkan Instruksi untuk Atasi Masalah Polusi di Jakarta, Ini 5 Hal Pentingnya
Mereka menggugat Pemerintah Provinsi DKI Jakarta hingga Presiden karena kualitas udara Jakarta yang memburuk.
Melansir dari Kompas.com, Walhi (Wahana Lingkungan Hidup Indonesia) pun menilai Pemprov DKI lamban atasi polusi.
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Mahmud Zulfikar |
Editor | : | Bayu Dwi Mardana Kusuma |
KOMENTAR