Nationalgeographic.co.id - Pembangkit Listrik Tenaga Sampah (PLTSa) Sumur Batu Bantar Gebang, Bekasi telah mulai dibangun sejak 2016. Pembangkit listrik yang sekaligus mengatasi masalah sampah ini ditargetkan resmi beroperasi Desember mendatang.
PLTSa Sumur Batu akan membakar sampah rumah tangga, kemudian menjual listrik yang dihasilkan ke PLN untuk disalurkan ke masyarakat. Namun, untuk awal pengoperasian, listrik yang dihasilkan PLTSa Sumur Batu belum terlalu besar.
"Cuma 1,5 megawatt. Jadi, kemungkinan (bisa mengalirkan listrik ke) 2.000 rumah tanggalah," ujar Amir Rosidin, Direktur Regional Jawa Bagian Tengah PLN kepada wartawan, Jumat (2/8/2019) selepas meninjau uji coba mesin PLTSa Sumur Batu.
Baca Juga: Tak Hanya Sampah Plastik, Puntung Rokok Juga Berbahaya Bagi Lingkungan
Sayangnya, PLTSa Sumur Batu belum berhasil membangkitkan listrik. Hal itu berdasarkan hasil commissioning test yang dilakukan jajaran pemerintah pusat pada 2 Agustus 2019 lalu ke PLTSa Sumur Batu yang dikembangkan oleh PT. Nusa Wijaya Abadi (NWA).
"Secara teknis, PT NWA belum dapat membuktikan bahwa dia mampu menghasilkan listrik. Itu hasil commissioning test 2 Agustus dari pemerintah pusat dan tim percepatan PLTSa pusat," ujar Kepala Bidang Pengelolaan Sampah, Limbah dan Bahan Berbahaya Beracun (PSLB3) Dinas Lingkungan Hidup Kota Bekasi Kiswatiningsih, Rabu (21/8/2019).
Baca Juga: Foto Ini Tunjukkan Anjing Laut dan Lumba-lumba yang Terllilit Sampah
Commissioning test pada 2 Agustus 2019 lalu dihadiri oleh sejumlah pemangku kepentingan nasional. Ada perwakilan Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman, Kementerian ESDM, Kementerian LHK, dan PLN. Wakil Wali Kota Bekasi Tri Adhianto juga menyambangi PLTSa Sumur Batu kala itu.
Kiswatiningsih berujar, commissioning test 2 Agustus itu merupakan yang kelima kalinya dilaksanakan. Sebelumnya, Wali Kota Bekasi Rahmat Effendi beserta jajaran sempat melakukan inspeksi mendadak ke PLTSa Sumur Batu.
"Itu (commissioning test) yang keempat, dilakukan hanya intern pemerintah kota. Kami, sampai commissioning test keempat belum yakin mereka bisa menghasilkan listrik. Cuma kalo hanya kita yang ngomong kan dianggapnya enggak suka sama NWA," terang Kiswatiningsih.
"Akhirnya 2 Agustus itu kami minta tolong ke tim PLTSa pusat biar yakin bahwa hasil pengujian oleh kita bener apa salah. Tapi, hasil kita selama ini ternyata sama dengan hasil tim Kemenko Maritim," ia menambahkan.
Baca Juga: Surabaya dan Jakarta, Kota Mana yang Lebih Baik Tangani Sampah?
Atas keadaan ini, Kiswatiningsih menyebut Pemerintah Kota Bekasi melayangkan surat peringatan kedua kepada PT NWA. Namun, Kiswatiningsih ogah menyampaikan kemungkinan nasib PT NWA sebagai pengembang PLTSa Sumur Batu jika tak mampu juga menghasilkan listrik dalam beberapa waktu ke depan.
Sebelumnya, Pemkot Bekasi telah beberapa kali memerintahkan PT NWA untuk melakukan uji coba operasi sejak pertama kali mengembangkan PLTSa Sumur Batu pada 2017. Uji coba pertama dilakukan pada 7 Februari 2019, uji coba kedua dilakukan pada 14 Maret 2019 dan uji coba ketiga dilakukan pada 4 April 2019.
Rangkaian uji coba itu rupanya belum mampu menunjukkan hasil yang memuaskan, akhirnya pada 23 April 2019, Pemkot Bekasi melayangkan surat peringatan satu kepada PT NWA agar meningkatkan kualitas pengembangan PLTSa.
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Bayu Dwi Mardana Kusuma |
Editor | : | Bayu Dwi Mardana Kusuma |
KOMENTAR