Nationalgeographic.co.id - Kucai adalah makanan yang padat nutrisi. Ini artinya, daun ini rendah kalori tapi kaya akan nutrisi bermanfaat, seperti vitamin, mineral, dan antioksidan.
Ya, daun herbal satu kaya akan vitamin K, vitamin A, vitamin C, folat, magnesium, fosfor, kalium, dan juga kolin. Jika diolah dengan cara yang tepat, daun ini tentu menawarkan banyak manfaat baik untuk tubuh Anda.
Secara umum, berikut beberapa manfaat daun kucai yang perlu Anda ketahui:
Daun ini mengandung allicin, yaitu suatu organosulfur yang diklaim dapat membantu menurunkan kolesteroldan tekanan darah. Allicin dalam herbal ini bertugas untuk melepaskan nitri oksida, sehingga membantu mengurangi kekakuan pada pembuluh darah dan menurunkan tekanan darah.
Baca Juga: Kanker Menjadi Penyebab Utama Kematian di Negara-negara Maju
Herbal ini juga mengandung quercetin, yaitu senyawa yang dipercaya dapat mengurnagi risiko penumpukan plak di arteri. Studi menunjukkan bahwa orang yang menjalani diet tinggi flavonoid, seperti quercetin, memiliki kadar kolesterol dan tekanan darah yang lebih rendah.
Kucai memiliki kandungan vitamin K yang berlimpah. Vitamin K penting untuk menjaga kesehatan tulang karena membantu mencegah pengeroposan tulang.
Vitamin K meningkatkan memproduksi protein tulang yang disebut osteocalcin. Osteocalcin inilah yang berperan penting untuk menjaga kepadatan mineral tulang.
Berbagai penelitian telah menemukan bahwa sayuran yang masuk dalam keluarga allium (termasuk kucai) diketahui memiliki sifat antikanker.
Dalam sebuah studi yang diterbitkan dalam Journal of National Cancer Institute, para peneliti menemukan bahwa pria dengan asupan sayuran allium yang tinggi berisiko lebih rendah terkena penyakit kanker prostat.
Penelitian lainnya juga menunjukkan bahwa sifat antikanker yang dimiliki sayuran allium dapat membantu melindungi Anda dari risiko kanker esofagus (kerongkongan) dan kanker perut.
Namun, masih dibutuhkan penelitian lanjutan dengan cakupan yang lebih luas guna memastikan manfaat daun kucai untuk mencegah kanker.
Source | : | Hellosehat.com |
Penulis | : | National Geographic Indonesia |
Editor | : | Gita Laras Widyaningrum |
KOMENTAR