Menurut Azhar, seorang fotografer harus paham lingkungan sekeliling yang jadi obyek fotonya. Fotografer harus mampu menentukan apakah obyek yang ingin diambil sudah terlihat baik dan memiliki cahaya yang cukup sehingga hasilnya nanti bisa maksimal.
"Tapi mau gadget-nya apa pun itu, kita harus bisa menghafalkan medan yang mau difoto. Misalnya low-light, tapi benar-benar gelap yang enggak dapat apa-apa," ujar dia.
Baca Juga: Bukan Hanya Korban Manusia, Foto-foto Pilu Ini Buktikan Karhutla Juga Mematikan Penghuni Hutan
Banyak fotografer menyebut soal golden moment, atau saat-saat keemasan yang menjadi waktu paling tepat untuk seseorang mengambil foto low-light.
Saat golden moment, banyak kilatan cahaya dengan warna dan siluet yang sangat menarik untuk diambil.
"Kan banyak fotografer bilang, golden moment dan golden light. Nah, itu sekitar pukul 18.00 atau sebelum matahari terbit, itu masih low-light dan sangat cantik difoto," ucapnya.
Tips terakhir jadi salah satu yang paling penting. Dalam mengambil foto dengan kondisi minim cahaya, kestabilan kamera jadi salah satu yang utama. Oleh karena itu, Azhar menyarankan penggunaan tripod dan penyangga sejenis.
"Selain tripod, kita juga perlu melatih tangan, jadi biar enggak tremor. Harus steady. Tipsnya kita mencari tembok atau tiang atau apa, tangannya bisa kita pepet atau nyender," jelas Azhar. (Syifa Nuri Khairunnisa/Kompas.com)
Penulis | : | Rahmad Azhar Hutomo |
Editor | : | Bayu Dwi Mardana Kusuma |
KOMENTAR