Nationalgeographic.co.id - Industri penerbangan selalu menjadi musuh pegiat lingkungan karena kontribusinya memperburuk gas rumah kaca. Bahan bakar yang lebih efisien, mesin listrik, dan desain pesawat aerodinamis disebut-sebut sebagai cara ampuh untuk mengurangi kontribusi tersebut. Namun kini, sebuah studi terbaru menunjukkan satu langkah sederhana yang dapat membantu penerbangan mengurangi dampaknya secara drastis.
Sebuah studi dari para ilmuwan di Imperial College London menyimpulkan bahwa kerusakan iklim yang disebabkan oleh satu konsekuensi dari penerbangan dapat dikurangi sebanyak 59% dengan mengubah ketinggian terbang beberapa ribu kaki.
Baca Juga: Studi: Greenland Kehilangan 600 Miliar Ton Es Selama Musim Panas Lalu
Contrails, jelas NASA, adalah "sejenis awan es yang dibentuk oleh pesawat ketika uap air mengembun di sekitar partikel debu kecil, yang memberi uap energi yang cukup untuk membeku." Hal ini dapat dilihat ketika pesawat baru saja melintas di atas kepala Anda. Jumlah pembentukan Contrails yang berdampak pada suhu bumi dapat dikurangi hampir 60% dengan mengubah ketinggian pesawat.
Formasi awan ini dapat memiliki efek pendinginan, bertindak untuk memantulkan sinar matahari yang jika tidak akan memanaskan Bumi. Selayaknya selimut yang berguna memerangkap panas, Contrails juga dapat menghalangi panas keluar dari bumi.
Pada November 2019, penelitian dari ilmuwan MIT menyimpulkan bahwa contrails menyumbang 14% dari kerusakan kualitas iklim dan udara per unit bahan bakar penerbangan terpakai.
Perbedaan besar antara emisi CO2 yang dihasilkan oleh pesawat terbang dan contrails, adalah bahwa contrails tidak bertahan lama, maksimum sekitar 18 jam.
"Jika kita berhenti memproduksi contrails, efeknya akan hilang pada hari berikutnya," kata Marc Stettler, peneliti yang juga terlibat dalam studi ini.
"Ini adalah cara agar industri penerbangan dapat dengan cepat mengatasi dampaknya terhadap perubahan iklim," imbuhnya.
Baca Juga: Akankah ‘Flygskam’ Mengubah Kebiasaan Penerbangan Internasional?
Menerbangkan pesawat terbang lebih tinggi atau lebih rendah dapat membantu menghilangkan contrails karena mereka hanya terbentuk di area atmosfer yang lebih tipis, dengan kelembaban tinggi.
"Apa yang kami tunjukkan adalah bahwa Anda dapat melakukan sedikit modifikasi pada ketinggian penerbangan, dan menghindari penerbangan itu untuk membentuk contrails," kata Marc yang dikutip dari CNN.
Peneliti Ungkap Hubungan Tanaman dan Bahasa Abui yang Terancam Punah di Pulau Alor
Source | : | CNN |
Penulis | : | Daniel Kurniawan |
Editor | : | Gita Laras Widyaningrum |
KOMENTAR