"Walaupun masih ada rantai dan haluan yang tersisa, kami yakin terjadi ilegal salvage," ucap Adhit.
Laut Jawa, tepatnya dekat perairan Bawean juga menjadi kuburan bagi kapal HNMLS de Ruyter, HNMLS Java, dan Kortenaer. De ruyter cukup legenda di belanda, karena ia dikomandoi oleh Dolman, pahlawan Belanda. De Ruyter, dan Java bertipe light cruise, sementara Kortenaer adalah destroyer.
Para peneliti dari Puslit Arkenas dapat mengidentifikasi titik penemuan dari foto-foto penyelam teknikal diver pada 2013.
"Kita bisa mengidentidfikasi kapal de Ruyter karena kita punya foto lama kondisi kantin dan jendelanya punya tanda," tutur Adhit.
Situs kapal HNMLS Java yang ditemukan memprihatinkan karena hanya tersisa debris besinya. Dari data muti beam dan profiler memperlihatkan hanya tersisa seperti bak. Kapal ini beratnya 6000 dan kondisinya setengahnya hilang."Ini diambil dengan sengaja dan secara profesional," jelas Adhit.
Sementara, Kortenar masih lebih baik, masih ada beberapa bagian di engine room yang masih utuh.
Selanjutnya adalah kapal selam U-Boot Nazi Jerman yang ditemukan dengan perjalanan 10 jam dari Karimun Jawa pada 2013. Saat itu, data mengenai U-Boot masih samar berapa jumlahnya. Namun menurut arsip ada 11 kapal U-Boot yang menghampiri perariran indonesia.
Tim berhasil mengidentifikasi kapal selam setelah menemukan piring dan cawan yang dibelakangnya terdapat logo elang dan swastika simbol rezim nazi jerman. Setelah menemukan titik yang diduga kuat tempat U-Boot karam, mereka melakukan penyelaman selanjutnya.
"Kita jadi bertanya lagi setelah menemukan, apakah benar ini U-Boot atau kapal Belanda, atau kapal milik kita sendiri. Kita cukup yakin setelah mengeksplorasi bagian dapur. logo itu tadinya tertutup lumut, saya pertama kali melihat ini surprise. Ternyata kapal U-boot ada," tutur Adhit.
Source | : | Bincang Redaksi National Geographic Indonesia |
Penulis | : | 1 |
Editor | : | Mahandis Yoanata Thamrin |
KOMENTAR