Sekitar 1.000 kilometer ke arah timur laut Perth, di daerah Goldfields, tersebutlah Kota Leinster yang unik. Setiap warga di sini memiliki pekerjaan, perumahan dan akses gratis ke gym dan kolam renang.
Dengan tidak adanya kriminalitas, tidak ada hipotek atau cicilan kredit perumahan, jalan-jalan dengan pepohonan rindang dan komunitas yang bertumbuh, Leinster menjadi unik bagi ukuran kota pedalaman.
"Ini laksana oasis di padang pasir," kata Naomi Maher, seorang warga yang pindah ke sana bersama keluarganya dua tahun lalu. "Ketika keluar masuk ke wilayah ini, Anda bisa melihat begitu banyak pepohonan (di tengah gurun pasir). Saat itulah Anda menyadari berada di Leinster," ujarnya.
(Artikel terkait: Mengapa Tingkat Kriminalitas Jepang Terendah di Dunia?)
Leinster didirikan tahun 1976 karena pertambangan di dekatnya. Kini menjadi \'kota tertutup\' dengan sekitar 500 penduduk tetap. Artinya, untuk bisa tinggal di Leinster, Anda harus menjadi karyawan atau kontraktor perusahaan BHP yang mengelola pertambangan di sana.
Di samping fasilitas lainnya, perusahaan itu menyediakan perumahan, pusat kebugaran dan kolam renang secara gratis, serta supermarket dan kafe. "Anda hanya bisa tinggal di sini jika bekerja di sini. Kami semua bekerja bersama sehingga semua saling mengenal," kata Naomi.
"Kami begitu beruntung. BHP menyediakan segalanya untuk kami. Mereka merawat segalanya," ujarnya.
Sejak pindah ke Leinster, Naomi aktif dalam komunitas, jadi relawan di sekolah dan penitipan anak, di samping pekerjaannya di pusat pelayanan kontrak. "Semua orang senasib. Kami semua di sini hanya mencari rejeki sebelum kembali ke kehidupan nyata kami," katanya.
Nyaris Tanpa Kriminalitas
Menurut statistik kriminalitas Kepolisian Australia Barat, sejak Juli 2017 hanya ada tiga pelanggaran di Leinster. Semuanya berupa pencurian. Sebagai perbandingan, Kota Leonora yang berjarak beberapa jam dari situ, mencatat 183 kejahatan dalam periode yang sama.
Minimnya angka kejahatan itu membuat polisi kota itu, Paul Vargas, seringkali justru membantu tugas-tugas polisi di kota lain. "Tidak banyak kejahatan yang terjadi di Leinster. Begitupula layanan kepolisian," ujar Sersan Vargas.
"Biasanya hanya urusan sepele. Pencurian atau pelanggaran trespassing. Bukan kejahatan yang butuh investigasi sulit," katanya.
Sersan Vargas punya teori sendiri mengapa tingkat kejahatan sangat rendah di sini. "Saya kira ada korelasi kuat antara pekerjaan dan kejahatan," katanya. "Jika melihat Leinster, kota ini 100 persen orang bekerja."
Penulis | : | |
Editor | : | Ema Indah Ruhana |
KOMENTAR