Nationalgeographic.co.id - Bagi mereka yang memiliki hobi selam, Raja Ampat sudah tidak asing lagi di telinga. Terletak di ujung timur khatulistiwa, Papua. Raja Ampat menjadi salah satu kepingan surga yang memanjakan panca indera.
Hamparan pulau-pulau yang tersebar di tengah lautan, goa keramat, hingga danau ubur-ubur di tengah pulau membawa daya pikat tersendiri. Kearifan budaya dan alam yang ada di Raja Ampat pun menjadi sebuah harmoni indah yang sayang untuk dilewatkan.
Dahulu, Raja Ampat merupakan sebuah wilayah kekuasaan Kerajaan Tidore yang terbagi menjadi empat wilayah kerajaan kecil, yaitu Waigeo, Batanta, Misool, dan Salawati. Dari kepulauan-kepulauan ini, hanya beberapa yang dihuni oleh suku asli setempat.
Meski begitu, kekayaan alamnya tetap lestari hingga sekarang. Vegetasi alam yang masih terjaga, keanekaragaman flora seperti aneka anggrek, kantong semar, hingga satwa endemik seperti nuri kepala hitam dan kakatua raja, juga bisa ditemui di berbagai daratan Raja Ampat.
Baca Juga: Di Antara Perairan Surgawi Papua, Leluhur Nusantara Membuat Coretan Unik Tentang Perjalanan Manusia
Memiliki total 2.713 pulau, berwisata ke Raja Ampat menjadi sebuah pilihan yang tepat untuk melepaskan diri sejenak dari penatnya suasana kehidupan perkotaan. Untuk menuju Raja Ampat, pejalan harus singgah di Sorong, Papua Barat terlebih dulu untuk selanjutnya melanjutkan penerbangan menuju Bandara Marinda Raja Ampat.
Namun, jika memiliki waktu lebih serta ingin melihat keindahan Papua lebih dalam, pejalan dapat memilih perjalanan jalur laut menggunakan kapal cepat dengan durasi 2 jam perjalanan, sambil ditemani jernihnya lautan Papua.
Selain berwisata menjelajahi keindahan laut dan pemandangan Raja Ampat, ada dua hal yang wajib dilakukan pejalan jika ingin merasakan sensasi liburan all-out. Di antaranya dengan menjajal homestay serta mengunjungi Desa Wisata khas Raja Ampat.
Homestay ala Raja Ampat
Berbeda dengan daerah perkotaan, Raja Ampat justru dikelilingi oleh berbagai penginapan ala lokal atau homestay. Penginapan ini tersebar luas di berbagai pulau yang ada di Raja Ampat, seperti yang ada di Pulau Arborek, sang primadona di Raja Ampat.
Uniknya, homestay ini bukanlah penginapan biasa. Pejalan akan disuguhkan dengan suasana “menumpang” di rumah penghuni lokal. Dikutip dari laman Stay Raja Ampat, menginap di homestay milik warga tergolong lebih murah di banding menginap di resor.
Baca Juga: Noken Raja Ampat dan Wamena Tak Sama, Apa Bedanya?
Penulis | : | Fathia Yasmine |
Editor | : | Sheila Respati |
KOMENTAR