Baca Juga: Tak Hanya Gunakan Produk Ramah Lingkungan, Kolaborasi Para Pihak Jadi Kunci untuk Selamatkan Bumi
Tak hanya di tingkat global, kesadaran dan upaya untuk menjaga lingkungan juga sudah dilakukan di Indonesia. Sebagai penyedia layanan transportasi laut, ASDP Ferry Indonesia juga sudah melakukan upaya serupa.
Adapun upaya tersebut diimplementasikan dalam Program Kemitraan dan Bina Lingkungan (PKBL) yang salah satu fokusnya adalah pelestarian lingkungan hidup. Hal ini sejalan dengan target pemerintah untuk mengurangi sampah laut hingga 70 persen pada 2025.
Untuk diketahui, data Asosiasi Industri Plastik Indonesia (INAPLAS) dan Badan Pusat Statistik (BPS) pada 2018 menunjukkan, sampah plastik di Indonesia mencapai 64 juta ton per tahun. Sebanyak 3,2 juta ton di antaranya merupakan sampah plastik yang dibuang ke laut.
Komitmen ASDP untuk menjaga dan melestarikan lingkungan itu tertuang dalam Keputusan Direksi No 34/HK.002/ASDP/2014 tentang Pemberlakuan Sistem Manajemen Keselamatan dan Perlindungan Lingkungan.
Baca Juga: Tak Hanya Gunakan Produk Ramah Lingkungan, Kolaborasi Para Pihak Jadi Kunci untuk Selamatkan Bumi
Dalam keputusan direksi itu, ASDP berkomitmen untuk menggunakan energi ramah lingkungan, mengelola limbah Bahan Berbahaya dan Beracun (B3) secara terpadu, mengurangi emisi gas rumah kaca (GRK) dengan melakukan penghematan energi dan merealisasikan program penanaman pohon yang mampu menyerap karbon dioksida di dalam maupun di luar daerah operasi ASDP.
ASDP berupaya menghemat penggunaan bahan bakar minyak (BBM) untuk mengurangi emisi karbon. Selain itu, melakukan pengelolaan terhadap emisi bahan perusak ozon (BPO) yang menjadi salah satu sumber perubahan iklim.
Langkah konkret yang dilakukan ASDP untuk mengurangi BPO adalah menggunakan AC dengan refrigerant (zat pendingin) yang ramah lingkungan. Kebijakan serupa juga berlaku untuk penggunaan Alat Pemadam Api Ringan (APAR), yaitu penggunaan zat pemadam non-Halon.
Pada 2018, ASDP pun melakukan Penyusunan Prosedur Identifikasi Aspek Lingkungan dan Bahaya, Penilaian Risiko, dan Penentuan Pengendalian Dampak Lingkungan dan Bahaya. Selain itu, ASDP juga membuka layanan pengaduan terkait masalah lingkungan yang dapat diakses masyarakat.
Edukasi masyarakat
Selain melakukan upaya-upaya internal, ASDP juga berusaha mengedukasi dan mengajak masyarakat agar lebih peduli terhadap lingkungan, terutama limbah sampah di laut. Karena itu, ASDP berkolaborasi dengan National Geographic Indonesia (NGI) untuk melaksanakan kampanye #MERAJUTNUSANTARA.
Baca Juga: Langkah Kecil untuk Lebih Ramah Lingkungan? Beralih ke Bambu
Lewat kampanye ini, ASDP bersama NGI mengajak masyarakat untuk bersama-sama menjaga lingkungan sekitar dan kekayaan alam Indonesia dimulai dari langkah kecil, yakni menjaga lingkungan dari limbah sampah serta bijak dalam menggunakan plastik.
Bentuk edukasi yang dilakukan cukup unik. Selain melalui berita dan infografik, ASDP dan NGI menyelenggarakan pelayaran dengan kapal feri milik ASDP dari Pelabuhan Merak, Banten, menuju Pelabuhan Bakauheni, Lampung, pada 24-26 Desember 2020.
Dalam kapal itu, akan diselenggarakan talk show dan standup comedy bertema sampah laut (marine debris) dan bahayanya. Tujuannya untuk mengedukasi pengguna jasa dan awak kapal tentang pentingnya menjaga lingkungan.
Selain itu, ASDP dan NGI juga mengajak penumpang kapal untuk #tukarplastik yang mereka miliki dengan beberapa jenis hadiah menarik karena telah ikut serta dalam menjaga laut dan lingkungan.
Langkah nyata lainnya, ASDP dan NGI menyediakan drop box khusus untuk mengumpulkan sampah plastik di kapal dan beberapa pelabuhan. Sampah yang telah terkumpul akan diolah kembali menjadi barang-barang bermanfaat.
Dengan demikian, seluruh upaya yang dilakukan untuk menjaga kelestarian lingkungan dan laut dapat berjalan dengan baik.
Penulis | : | Anissa Dea Widiarini |
Editor | : | Sheila Respati |
KOMENTAR