Melansir dari BBC, Philip Bailey dari Earth Wind and Fire menganggap label itu seperti buah terlarang, "jika hal ini tidak, ya tidak ... tetapi itulah yang justru mereka ingin lihat." Maka label bimbingan orang tua justru lebih menggoda.
Baca Juga: Ilusi Optik: Mengapa Bulan di Dekat Ufuk Terlihat Lebih Besar?
Gore yang didukung oleh golongan kristiani relijius juga dikritik dan dipertanyakan tentang ideologi dalam pelabelan yang dilakukan PMRC. Sangat lantang buktinya karena Gore sendiri lebih mengkritik band-band Slayer dan Venom yang lagunya mengandung penolakan ajaran Judeo-Kristen.
Ia membantah hubungan ideologis itu dan menegaskan bahwa PMRC selain sekuler, juga menolak penyensoran. Gore menyebut bahwa PMRC berperan untuk memberikan kesadaran agar konsumen dapat memilih dengan memasukkan label peringatan.
"Kami hanya mengimbau supaya konsumen diperingatkan lewat label yang dan/atau lirik yang disertakan pada kemasan rilisan musik fisik. Kritikus [gagasan ini] menggunakan dalih sensor untuk menghindari masalah utamanya, yakni kurangnya tanggung jawab perusahaan," tulisnya dalam buku.
Namun ketika pelabelan kemudian berlaku, Anderson dalam artikel jurnalnya menyebut, masyarakat justru menganggapnya sebagai sensor tak langsung.
Baca Juga: Riset: Pandemi COVID-19 Memang Membuat Langit Jadi Lebih Bersih
Berbagai otoritas lokal di Amerika Serikat mulai menggunakan sistem label "Parental Advisory" yang justru menjadi pedoman menyensor. Beberapa ritel seperti Wal-Mart pun sempat menolak menjual rilis fisik dengan label itu, dan ada pula yang menolak menjual kaset berlabel kepada anak-anak.
"Sementara PMRC tidak pernah menganjurkan penyensoran eksplisit, label "Parental Advisory" sekarang sesuai dengan kecabulan di benak rakyat Amerika, mencontohkan kritik gender yang terlalu sering ditujukan pada pemimpin perempuan," tulis Anderson.
"Meskipun Gore mendapatkan dukungan yang sungguh-sungguh dari orang tua yang memiliki kepedulian yang sama, media mengecam perjuangannya, menggambarkan usahanya sebagai delusi paranoid dari seorang ibu rumah tangga tradisional."
Source | : | berbagai sumber,ResearchGate,Rolling Stone,Newsweek,BBC,AP |
Penulis | : | Afkar Aristoteles Mukhaer |
Editor | : | Warsono |
KOMENTAR