Nationalgeographic.co.id—Acap kali dalam penemuan fosil, para arkeolog dapat memaparkan jenis kelamin dari pemilik belulangnya. Penemuan fosil prajurit Samartia kuno misalnya, dapat dilihat sebagai kerangka laki-laki dari beberapa ciri di tulangnya, dan peran gender sebagai tentara.
Namun tak semua temuan fosil memiliki struktur yang lengkap, sehingga menyulitkan para peneliti untuk menguak identitasnya.
Maka pengamatan lewat ciri tulang sebetulnya merupakan teknik sederhana. Tetapi, teknik ini dapat menyimpulkan hasil yang salah, terutama bagi beberapa spesies yang dimorfisme seksualnya tak begitu jelas.
Baca Juga: Seorang Bocah Tak Sengaja Menemukan Fosil Berusia '488 Juta Tahun'
Penulis | : | Afkar Aristoteles Mukhaer |
Editor | : | Mahandis Yoanata Thamrin |
KOMENTAR