Baru-baru ini, para peneliti menemukan spesies lain dari Brachycephalus. Mereka mengidentifikasinya sebagai spesies katak labu fluoresen baru dan sangat beracun. Katak labu fluoresen adalah jenis katak labu yang bisa berpendar atau memancarkan sinar, seperti terlihat menyala bila terkenal gelombang cahaya tertentu.
Katak labu baru ini diberi nama ilmiah B. rotenbergae. Nama ini diambil dari sosok Elise Laura K. Rotenberg, pendiri sebuah LSM Brasil bernama Projeto Danis, yang mendedikasikan diri untuk penelitian dan konservasi Hutan Atlantik. Menurut New Scientist, ukuran spesies baru katak labu ini sangat kecil sehingga bisa muat di kuku jari jempol manusia.
Spesies ini ditemukan di selatan Pegunungan Mantiqueira di Sao Paulo, Brasil, rumah bagi beberapa lusin spesies katak labu. Hewan ini memiliki warna yang mirip dengan spesies Brachycephalus lainnya, yang terlihat seperti sup labu yang enak dan lezat.
Tim tersebut melakukan analisis terhadap ukuran dan bentuk tubuh, tulang, gen, dan bahkan nyanyian katak itu. Para peneliti mencatat bahwa sulit untuk menemukan spesies baru karena anggota Brachycephalus yang paling terang terlihat serupa, baik secara genetik maupun fisik.
Baca Juga: Tiga Jenis Babi Unik di Indonesia: Babi Berjanggut hingga 'Bercula'
Source | : | CNET,new scientist,Science Times |
Penulis | : | Utomo Priyambodo |
Editor | : | Mahandis Yoanata Thamrin |
KOMENTAR