"Sepanjang sejarah, orang hanya tertarik pada petir karena apa yang bisa mereka lakukan di lapangan," kata Brune. "Sekarang minat terhadap pelepasan listrik yang lebih lemah dalam badai petir yang menyebabkan sambaran petir telah meningkat."
Para peneliti memberi catatan, ada banyak ketidakpastian dalam data pada studi ini. Sebagian besar karena data mereka berasal dari sebagian kecil wilayah dunia selama jangka waktu terbatas. Namun begitu, mereka berani memperkirakan bahwa antara 2-16 persen oksidasi atmosfer global dapat disebabkan oleh badai petir.
Baca Juga: Kebakaran Kilang Minyak akibat Sambaran Petir di Negara-negara Tropis
Saat planet Bumi semakin hangat, badai petir dan sambaran petir cenderung menjadi lebih umum, yang pada gilirannya akan memengaruhi keseimbangan gas rumah kaca di udara. Pengaruh ini bahkan mungkin jauh lebih banyak daripada yang diperkirakan para ilmuwan hingga saat ini.
Sekarang, berkat laporan hasil riset terbaru yang telah terbit di jurnal Science dan Journal of Geophysical Research: Atmospheric ini, kita jadi tahu lebih banyak tentang apa yang terjadi. Tahap selanjutnya dalam penelitian ini adalah mengukur efek ini di tempat-tempat selain Oklahoma dan Colorado, dan sepertinya masih banyak lagi yang bisa ditemukan.
"Kebanyakan badai petir terjadi di daerah tropis. Seluruh struktur badai dataran tinggi berbeda dengan badai di daerah tropis. Jelas kami membutuhkan lebih banyak pengukuran pesawat untuk mengurangi ketidakpastian ini," ucap Brune.
Source | : | Science Alert,Science |
Penulis | : | Utomo Priyambodo |
Editor | : | Mahandis Yoanata Thamrin |
KOMENTAR