3. Port Royal, Jamaika
Kota yang dijuluki sebagai surga bajak laut Karibia ini tenggelam pada 7 Juni 1692. Kota ini dikenal sebagai "kota paling jahat di Bumi," menurut BBC, sebelum gempa bumi dahsyat dan tsunami yang mengikutinya menyeret dua pertiga kota tersebut ke bawah gelombang air.
Guncangan dan gelombang air yang kuat menyapu 2.000 atau lebih bangunan bata, yang tergeser dan tampak mengalir ke laut. Dari perkiraan 6.500 penduduk kota pada saat itu, 2.000 diperkirakan tewas dalam gempa bumi dan tsunami tersebut. 3.000 lainnya meninggal karena cedera dan penyakit setelahnya, menurut UNESCO.
4. Rungholt, Jerman
Permukiman ini tenggelam pada tahun 6300 Sebelum Masehi. Desa Neolitik ini terletak 26 hingga 39 kaki atau 8 hingga 12 meter di bawah Laut Mediterania, tersembunyi selama lebih dari 8.000 tahun sampai arkeolog laut Ehud Galili menemukannya.
Galili menemukan desa itu saat mensurvei area bawah laut tersebut untuk mencari bangkai kapal pada tahun 1984, seperti dikutip dari New Scientist. Sekarang desa kuno tersebut dianggap sebagai salah satu permukiman terendam tertua yang pernah ditemukan.
Penggalian yang cermat telah mengungkapkan rumah-rumah persegi panjang dengan perapian dan sisa-sisa sumur batu kering. Salah satu temuan paling menarik adalah struktur megalit —mirip batu-batu Stonehenge— yang dibangun di sekitar mata air di wilayah permukiman tersebut. Struktur tersebut terbuat dari tujuh batu besar dengan berat masing-masing sekitar 1.300 pon atau 600 kilogram.
Situs pemakaman dan sisa-sisa manusia juga sempat ditemukan di wilayah tersebut. Hasil sebuah studi menunjukkan bahwa tsunami kemungkinan menjadi penyebab ditinggalkannya permukiman tersebut.
Baca Juga: Tenggelamnya Kota-Kota Dunia, Jakarta dan Bangkok Paling Cepat Kelelap
Source | : | new scientist,Live Science,BBC |
Penulis | : | Utomo Priyambodo |
Editor | : | Mahandis Yoanata Thamrin |
KOMENTAR