Nationalgeographic.co.id—Perang Jawa (1825-1830) mempertemukan dua seteru, Pangeran Dipanagara dan kolonial Hindia Belanda. Ketika perang usai, Pulau Jawa jatuh dalam kuasa kolonial, sementara Sang Pangeran bersama para pengikutnya ditahan.
Peter Carey mengatakan kemenangan Hindia Belanda atas Dipanagara tidak dapat terjadi tanpa hulptroepen (pasukan tulungan), pasukan pribumi yang mendukung mereka. Sebenarnya penggunaan hulptroepen sering dilakukan dalam ekspedisi penaklukan kolonial Hindia Belanda. Termasuk, Perang Padri di Sumatera Barat.
Umumnya, hulptroepen (baca: hulptrupe) berasal dari wilayah timur seperti Makassar, Madura, Bali, dan Minahasa. Tetapi ada juga beberapa hulptroepen yang berasal dari Pulau Jawa itu sendiri.
Carey memaparkan dalam kuliah umum yang diadakan Program Studi Ilmu Sejarah Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sam Ratulangi, Manado.
Peneliti Ungkap Hubungan Tanaman dan Bahasa Abui yang Terancam Punah di Pulau Alor
Penulis | : | Afkar Aristoteles Mukhaer |
Editor | : | Mahandis Yoanata Thamrin |
KOMENTAR