Samanta Rosas, seorang pembuat konten berusia 28 tahun dari Houston, percaya bahwa ada cara untuk menyajikan video yang otentik, menceritakkan kisah-kisah kecil menarik. dan menjadi model pariwisata yang bertanggung jawab.
Dalam perjalanan ke Mexico City, tempat kerabatnya, Rosas memposting TikTok dari Grutas Tolantongo, lokasi resor dengan kolam air panas di ngarai beberapa jam di utara ibu kota.
Sementara sebagian besar postinganya mendapatkan ribuan tampilan. Setelah berhasil meraih perhatian akhirnya ia menerima lebih dari 3,5 juta tampilan.
"Banyak keluarga saya pernah ke sana," katanya di laman National Geographic. "Orang-orang dari Meksiko pergi ke sana, tetapi itu adalah hidden gem bagi turis."
Baca Juga: Catatan-catatan Awal Para Pejalan Perempuan Indonesia. Siapa Mereka?
Di TikTok, pengguna biasanya menghabiskan waktu di hakaman "For You", pilihan video berdasarkan algoritme apa yang telah ditonton pengguna.
Tidak seperti YouTube atau Instagram, yang menampilkan akun tertentu yang sudah diikuti pengguna. Pengguna TikTok lebih banyak berinteraksi dengan akun baru dan menciptakan peluang bagi pembuat konten untuk ditemukan pemirsa baru.
Karena alasan ini, konten tak terduga seperti video perjalanan Davud Akhundzada ke Uzbekistan dan Kirgistan dapat menjangkau pemirsa global.
Akhundzada berbasis di Praha dan berusia 27 tahun telah menjalankan akun YouTubenya yang menunjukkan Laut Aral yang mengering dan menjadi viral. dia mendapatkan 100.000 pengikut baru dalam sebulan.
Source | : | National Geographic |
Penulis | : | Fikri Muhammad |
Editor | : | Mahandis Yoanata Thamrin |
KOMENTAR