Nationalgeographic.co.id—Orang-orang Yunani Kuno dari periode Archaic hingga Helenistik terkenal dengan helm perang mereka yang terbuat dari logam. Helm Yunani Kuno ini berevolusi dari waktu ke waktu untuk memenuhi kebutuhan medan perang dan menarik selera mereka yang memakainya.
Contoh-contoh helm Yunani di era Klasik itu berkisar dari yang sangat rumit hingga yang polos dan sederhana. Namun, semua pada akhirnya memiliki tujuan utilitarian yang sama, yakni memberikan perlindungan pemakainya di medan perang.
Setidaknya ada delapan jenis helm Yunani kuno yang pernah ditemukan dan tercatat dalam literatur. Berikut adalah ada delapan jenis helm tersebut beserta ciri-ciri khas dari masing-masing helm itu, sebagaimana dikutip dari The Collector.
1. Kegel
Helm Yunani Kuno paling awal yang terwakili dengan baik dalam catatan arkeologi adalah helm jenis Kegel yang umumnya memiliki mahkota atau bagian atas berbentuk runcing. Helm ini muncul selama periode Geometris pada akhir Zaman Kegelapan Yunani.
Helm ini tampaknya berasal dari Peloponnese, mungkin di suatu tempat di dekat kota Argos. Contoh helm Kegel telah ditemukan di Peloponnese, Apulia, Rhodes, Miletus, dan Siprus. Helm jenis Kegel tampaknya tidak lagi digunakan beberapa saat setelah akhir Abad Kedelapan Sebelum Mashehi.
Dianggap sebagai helm "asli" Yunani kuno, helm Kegel terbuat dari beberapa segmen perunggu. Segmen-segmen ini ditambahkan secara terpisah dan kemudian ditekuk dan dipaku bersama. Itu adalah proses yang melelahkan, yang juga menghasilkan produk akhir yang relatif lemah. Helm jenis Kegel dapat pecah di sambungan segmennya jika terkena hantaman musuh.
Baca Juga: Mengenal 12 Titan dalam Mitologi Yunani Sebelum Kejayaan Olympus
2. Illyrian
Upaya untuk mengatasi kekurangan helm jenis Kegel menghasilkan dua jenis baru helm Yunani Kuno. Yang pertama adalah tipe Illyrian yang muncul pada abad ketujuh Sebelum Masehi. Helm ini juga tampaknya berasal dari Peloponnese tetapi populer di seluruh dunia Mediterania karena merupakan barang dagangan yang populer.
Beberapa helm jenis ini telah ditemukan di Yunani, Makedonia, Balkan, pantai Dalmatian, wilayah Danubia, Mesir, dan Spanyol. Di luar Peloponnese, Makedonia adalah produsen utama helm Illyrian. Jenis helm Yunani Kuno Illyrian mulai tidak digunakan selama abad Kelima Sebelum Masehi karena digantikan oleh desain yang lebih baru dan lebih serbaguna.
Helm Yunani kuno dari jenis Illyrian menampilkan bukaan besar untuk wajah dan penutup bagian pipih yang panjang. Helm ini selalu memiliki bukaan segi empat untuk wajah, tidak menampilkan kelengkungan untuk mulut atau mata, dan tidak memiliki pelindung hidung jenis apa pun. Hel ini juga menampilkan garis paralel yang membentuk alur dari depan ke belakang di atas helm.
Helm ini selanjutnya dibagi menjadi tiga jenis yang berbeda. Jenis helm Illyrian pertama terbuat dari dua bagian terpisah yang kemudian dipaku menjadi satu.
Begitu helm Illyrian ini mulai diluncurkan sebagai satu bagian, tipe kedua dari jenis helm ini segera muncul. Tipe ini menampilkan pelindung leher yang menukik, potongan pelindung pipi yang memanjang, dan saluran puncak yang lebih menonjol.
Tipe ketiga dari jenis helm ini punya bentuk jauh lebih sederhana dibandingkan tipe-tipe pendahulunya. Helm-helm tipe ketiga ini tidak lagi menampilkan batas yang terpaku, dan pelindung lehernya menjadi lebih bersudut dan ringkas. Pendek kata, ini adalah desain yang ramping.
Baca Juga: Manik-manik Kaca Emas Romawi Ditemukan di Situs Sarkofagus Bali
3. Korintus (Corinthian)
Jenis helm Yunani Kuno lainnya yang dikembangkan dari upaya untuk mengatasi kekurangan jenis Kegel adalah Korintus. Helm jenis ini juga dikembangkan di Peloponnese selama abad Ketujuh Sebelum Masehi.
Helm Yunani Kuno ini dengan cepat menyebar ke seluruh dunia Mediterania selama Zaman Klasik dan telah ditemukan di Yunani, Italia, Sisilia, Sardinia, Spanyol, Serbia, Bulgaria, Krimea, dan Kreta. Helm-helm ini sangat cocok untuk hoplites atau para prajurit yang bertarung dalam formasi phalanx yang menjadi ciri peperangan di Yunani.
Helm Korintus sangat populer selama Zaman Klasik dan menjadi terkait erat dengan Yunani, budaya Yunani, dan hoplites. Karena itu, helm Korintus yang ikonik sering digambarkan dalam karya seni. Dalam buku Histories-nya, Herodotus adalah orang pertama yang menggunakan istilah “helm Korintus,” meskipun tidak pasti apakah dia merujuk secara khusus pada helm jenis ini. Helm Korintus tetap digunakan selama hampir tiga ratus tahun dan baru jatuh dari mode pada akhir abad kelima.
Helm Yunani Kuno jenis Korintus dicirikan oleh lubang mata berbentuk almond yang khas, pelindung hidung yang menonjol, dan potongan pelindung pipi besar yang tidak pernah membulat atau berengsel dan menutupi seluruh wajah. Kesan keseluruhan dari helm Korintus adalah cukup nyentrik dan bisa digunakan untuk keperluan teatrikal.
4. Chalcidian
Ketika sifat peperangan berubah, helm Yunani Kuno yang baru dikembangkan beberapa waktu selama paruh kedua Abad Keenam Sebelum Masehi. Hasilnya adalah helm Chalcidian yang membatasi indra kurang dari helm Corinthian tetapi memberikan perlindungan lebih dari helm Illyrian.
Contoh awal helm Chalcidian sangat mirip dengan helm Korintus dan kemungkinan awalnya kedua jenis helm ini diproduksi bersama di bengkel yang sama. Helm Chalcidian memiliki salah satu rentang distribusi geografis terluas dari helm Yunani Kuno yang pernah ditemukan. Contoh-contoh jenis helm ini telah ditemukan dari Spanyol ke Laut Hitam, dan sejauh utara Rumania.
Helm Yunani Kuno jenis Chalcidian pada dasarnya adalah bentuk helm Korintus yang lebih ringan dan tidak terlalu membatasi. Potongan pipinya kurang menonjol dibandingkan helm Korintus dan berbentuk bulat atau lengkung. Kemudian helm Chalcidian memiliki potongan pelindung pipi berengsel yang dibentuk secara anatomis agar pas dengan wajah.
Helm Chalcidian juga selalu menampilkan bukaan untuk telinga dan pelindung leher, yang sangat sesuai dengan kontur bagian belakang leher dan diakhiri dengan batas bawah yang berflensa. Helm Chalcidian sebagian besar dicirikan oleh potongan pelindung pipinya yang khas.
Baca Juga: Anting Yunani Kuno Ditemukan di Situs Arkeologi Yerusalem
5. Frigia (Phrygian) atau Thrakia (Thracian)
Helm Yunani Kuno yang dikenal sebagai jenis Frigia atau Thrakia dikembangkan dari helm Chalcidian sekitar akhir abad ke-6 Sebelum Masehi. Helm ini meniru topi gembala yang condong ke depan yang dikaitkan dengan wilayah Frigia di Anatolia.
Namun, helm ini tampaknya telah ditemukan hampir secara eksklusif di Thrace kuno, daerah yang saat ini terdiri dari bagian Yunani, Turki, dan Bulgaria. Dengan demikian, gaya helm ini disebut sebagai helm Frigia dan Thrakia.
Selama Zaman Klasik ada banyak koloni Yunani dan negara-kota di wilayah ini yang memiliki hubungan dekat dengan daratan Yunani. Helm jenis Frigia tampaknya telah mencapai puncak popularitas mereka selama periode Helenistik dan hanya jatuh dari penggunaan saat munculnya Roma.
Helm ini punya ciri khas jambul besar yang condong ke depan di atasnya, yang awalnya merupakan bagian terpisah yang dipaku bersama. Batas bawah jambul itu tersembunyi dan melebar ke luar untuk membentuk visor atau topi pelindung di atas alis pemakainya. Pelindung leher dirancang agar sesuai dengan anatomi pemakainya dan meninggalkan lubang untuk telinga.
Menariknya, bagian pelindung pipinya sering didekorasi untuk meniru rambut wajah dan desain ini tumbuh lebih rumit dari waktu ke waktu. Beberapa potongan pelindung pipi tidak hanya meniru rambut wajah tetapi juga sesuai dengan kontur mulut dan hidung.
6. Attic
Beberapa contoh helm Yunani Kuno yang dikenal sebagai jenis Attic bertahan hingga hari ini. Jenis helm ini pertama kali dikembangkan pada paruh kedua Abad Kelima Sebelum Masehi, tetapi tidak mencapai puncak popularitasnya sampai Abad Keempat Sebelum Masehi.
Tidak seperti kebanyakan helm Yunani Kuno, helm Attic sering kali terbuat dari besi daripada perunggu, yang berarti lebih sedikit yang bertahan karena oksidasi atau korosi. Namun, penggunaan besi dalam konstruksi helm ini menunjukkan bahwa bahan ini lebih umum dipakai untuk membuat helm ini karena besi adalah komoditas yang lebih mudah tersedia daripada perunggu.
Helm Yunani kuno dari jenis Attic sangat pas di kepala dan sangat bervariasi. Ciri khas mereka termasuk pedimen di atas alis dan visor yang memanjang. Mereka juga memiliki lampiran jambul yang mengalur dari bagian belakang helm dan berakhir di depan. Potongan pelindung pipinya berengsel menyesuaikan bentuk anatomi wajah dan pelindung lehernya sesuai dengan leher sekaligus juga meninggalkan lubang untuk telinga. Beberapa contoh helm tipe Attic yang masih ada dihias dengan rumit, menunjukkan keahlian tingkat tinggi pembuatannya.
Baca Juga: Kuil Zaman Yunani-Romawi Kuno Ditemukan di Mesir
7. Boeotian
Helm Yunani Kuno yang dikenal sebagai helm Boeotian muncul sekitar abad keempat Sebelum Masehi. Helm Boeotian membentuk kelompok terkecil dari helm Yunani Kuno yang bertahan hingga era modern.
Seperti helm Attic, beberapa helm Boeotian yang masih hidup terbuat dari besi, sehingga banyak yang mungkin hilang karena korosi. Seperti helm Korintus, helm Boeotian juga disebutkan dalam sumber-sumber kuno. Xenophon, seorang jenderal dan sejarawan Yunani, merekomendasikan helm Boeotian untuk pasukan kavaleri dalam sebuah risalah tentang menunggang kuda.
Faktanya, helm Boeotian adalah satu-satunya helm Yunani Kuno yang masih dikenal dengan nama kuno yang benar. Dibandingkan dengan jenis helm Yunani Kuno lainnya, helm Boeotian jauh lebih terbuka sehingga memberikan pemakainya bidang pandang yang tak tertandingi.
Helm Yunani Kuno jenis Boeotian menyerupai campuran helm Frigia tegak dengan visor dan helm Attic yang lebih pas dengan penutup pipi berengsel. Topi ini memiliki kubah atas yang besar dan bulat dengan visor menukik besar yang memanjang di depan dan belakang. Helm lain dari jenis ini memiliki pedimen yang terangkat di atas alis, seperti helm Attic, atau bagian atas yang runcing seperti helm Pilos. Visor jenis helm Boeotian ini lebih pendek, yang dikompensasi oleh potongan pelindung pipi berengsel.
8. Pilos
Helm Pilos adalah jenis helm Yunani Kuno yang paling sederhana. Helm ini tampaknya berasal dari pertengahan abad ke-6 Sebelum Masehi. Namun, sebagian besar contoh helm Pilos yang ditemukan para arkeolog berasal dari abad keempat atau ketiga Sebelum Masehi.
Popularitas helm Pilos saat ini sebagian besar merupakan cerminan dari sifat perang yang berubah. Prajurit Helenistik memiliki kebutuhan yang lebih besar untuk melihat dan mendengar di medan perang daripada rekan-rekan Archaic dan Klasik mereka. Karena helm Pilos sangat mudah dibuat, mereka populer di kalangan tentara di seluruh dunia Helenistik.
Helm Yunani kuno dari jenis Pilos terdiri dari tidak lebih dari bentuk kerucut tegak lurus. Meski ada banyak fitur lain yang ditambahkan ke helm Pilos di berbagai era, bentuk dasar helm ini ini tetap tidak berubah. Ada yang menambahkan potongan pelindung pipi berengsel sampai lampiran jambul yang rumit yang berbentuk seperti sayap dan tanduk.
Baca Juga: Meninggal dengan Misterius di Usia 32 Tahun, Inikah Penyebab Kematian Alexander the Great?
Source | : | The Collector |
Penulis | : | Utomo Priyambodo |
Editor | : | Mahandis Yoanata Thamrin |
KOMENTAR