Semut tukang kayu dari genus Camponotus, seperti yang terperangkap dalam damar adalah inang umum jamur parasit modern dari genus Ophiocordyceps, yang juga termasuk dalam ordo yang sama dengan A. baltica.
"Saya cukup senang ketika saya menyadari bahwa jamur khusus ini menyebar sejauh ini," kata Poinar.
Meskipun A. baltica kemungkinan sudah punah, garis keturunannya bisa saja berevolusi menjadi Ophiocordyceps modern. Tapi pernyataan ini belum bisa dibuktikan secara genetik.
Perbedaan utama antara A. baltica dan Ophiocordyceps adalah di mana jamur mereka muncul dari semut. Jamur, atau ascomata, bertindak sebagai organ reproduksi jamur, melepaskan spora ke lingkungan.
Jamur Ophiocordyceps menumbuhkan ascomata di sekitar leher dan kepala semut inangnya. Kemudian jamur membajak otak semut inang dalam bentuk pengendalian pikiran, yang digunakan jamur untuk memaksa semut menggigit tanaman tempat semut tukang kayu lainnya bertelur.
Baca Juga: Kaviar Escamoles dari Semut Pohon Beludru Seharga Seratus Dollar
Hal ini memungkinkan jamur untuk melepaskan spora mereka di daerah dengan konsentrasi tinggi dari inang baru yang potensial.
Tidak jelas mengapa A. baltica menumbuhkan ascomata melalui rektum semut, meskipun Poinar menduga hal itu memungkinkan jamur untuk menjaga inangnya tetap hidup untuk waktu yang lebih lama, yang berarti ia memiliki lebih banyak waktu untuk mendistribusikan spora.
"Rektum sudah terbuka sementara jamur harus menembus kapsul kepala untuk keluar melalui kepala. Itu akan memungkinkan semut untuk bertahan hidup beberapa hari lagi, karena begitu jamur memasuki kepala semut, semut akan mati," ujarnya.
Meskipun ascomata reproduktif muncul melalui rektum semut yang membatu, ada bukti bahwa jamur menyebar ke seluruh tubuh semut itu.
Stromata lempengan padat dari bagian vegetatif jamur, yang dikenal sebagai miselium dapat terlihat menonjol dari semut di perut dan bagian belakang leher. Para peneliti juga menemukan adanya kantung dimana spora reproduksi akan diproduksi di perut dan leher.
“Ini akan menyebabkan semut yang terinfeksi menjadi lambat dan mengerikan. Ketika hifa (filamen bercabang miselium) menyebar ke seluruh tubuh akan mengubah jaringan menjadi stadium jamur, bukan sel kanker," tutup Poinar.
Baca Juga: Enam Fakta Menarik dari Semut yang Perlu Anda Ketahui, Apa Sajakah?
Source | : | Live Science |
Penulis | : | Hanny Nur Fadhilah |
Editor | : | Mahandis Yoanata Thamrin |
KOMENTAR