Dusun Klipoh, yang kerap diucapkan Nglipoh, berada di barat daya Candi Borobudur, Jawa Tengah. Hampir sebagian besar warga dusun kecil ini bekerja sebagai pembuat gerabah dari tanah liat. Saroyah menyatakan, 80 persen warga Klipoh yang berjumlah sekitar 180 kepala keluarga bekerja sebagai pembuat gerabah.
Tradisi membuat gerabah di dusun ini bisa dilihat dari relief yang ada di Candi Borobudur. Produk pelita minyak kelapa misalnya persis seperti yang terdapat di salah satu panel candi. "Bentuknya persis seperti yang di relief Borobudur," tegas Supoyo, koordinator Galeri Komunitas. Hanya saja, pelita gerabah kini telah memiliki variasi desain.
Bahkan saat Supoyo membangun tangki septik di rumah, dia pernah menemukan sisa-sisa gerabah di masa lalu. Pada kedalaman hampir empat meter, setelah melewati lapisan tanah, pasir, bebatuan, gerabah kuna itu ditemukan. Saat penggalian Candi Borobudur juga ditemukan gebahan yang diduga buatan Nglipoh.
Baca Juga: Borobudur, Jejak Persaudaraan Lintas Bangsa dalam Ekspresi Bermusik
Hal ini makin menegaskan Nglipoh seusia candi yang didirikan seputar abad ke-9 itu. "Saya sendiri sudah keturunan ke sepuluh," Supoyo menuturkan tradisi membuat gerabah di keluarga besarnya.
Sejak 2000, kata Supoyo, dusun Nglipoh telah dikunjungi para wisatawan manca dan domestik. Setelah mengunjungi Candi Borobudur, wisatawan lalu ke Nglipoh dengan mengendarai andong. Selain itu, Supoyo menuturkan, hotel-hotel di seputar Borobudur juga mengajak turis untuk mengunjungi Nglipoh.
Penulis | : | National Geographic Indonesia |
Editor | : | Mahandis Yoanata Thamrin |
KOMENTAR