Dilansir dari Historical Eve, berikut ini ialah gambaran kehidupan keseharian pembangun piramida Mesir kuno.
06.00
Pengrajin (pemahat batu) tinggal bersama keluarga di sebuah rumah khas Mesir di dalam kota buruh. Rumah memiliki area publik berpilar dan area belakang untuk memasak.
Saat fajar, ia bangun dan sarapan buah ara, kurma, dan roti bersama keluarganya. Sementara itu, seorang buruh migran naik ke rumah sederhana yang ia tinggali bersama pekerja yang lain.
Baca Juga: Hatshepsut, Sang Ratu Mesir Kuno Pertama Yang Memiliki Jenggot
07.00
Pengrajin bergabung dengan sesama pekerja dan mereka menuju ke tambang. Piramida telah dibangun selama lebih dari satu dekade, tetapi para pengrajin menganggap pembangunannya sebagai bagian dari tugas mereka kepada para dewa.
Pembangun piramida menggunakan alat-alat batu dan tembaga seperti pahat dan bor. Di lain waktu mereka akan mengukir lorong di dalam piramida itu sendiri.
10.00
Para pekerja sedang mencoba untuk memindahkan balok seberat 2,5 ton dari tambang.
11.00 – 13.00
Di tengah panasnya pagi, para pembangun piramida istirahat dan mengobrol. Pemahat batu pergi ke tempat teduh dan mungkin mengambil beberapa anggur dari kendi.
Menjelang sore hari, baik pemahat batu dan buruh istirahat untuk makan siang. Mereka makan roti dan ikan yang ditangkap di Sungai Nil.
Baca Juga: Lukisan ini Singkap Cara Angkut Batu-batu Pembangunan Piramida Mesir
16.00
Ketika para pekerja mencapai lokasi pembangunan, mereka harus mengangkut balok-balok itu ke atas landai yang mengelilingi inti piramida.
Orang-orang itu mengangkut balok-balok di sepanjang lerengan dengan tali dan mengangkatnya ke atas. Sejumlah besar gipsum dan puing-puing digunakan untuk mengisi celah di antara balok.
19.00
Pembangun piramida tiba di rumah dan dia dan keluarganya makan daging sapi panggang atau kambing dengan wortel dan lentil.
Banyak teori tentang siapa yang membangun piramida di Mesir. Dari alien atau orang-orang dari kota Atlantis yang 'hilang', bahkan para budak Yahudi. Tapi diyakini piramida dibangun oleh para buruh pekerja.
Source | : | Historical Eve |
Penulis | : | Hanny Nur Fadhilah |
Editor | : | Mahandis Yoanata Thamrin |
KOMENTAR