Kendati demikian, sampel yang lebih tebal tetap memberikan banyak tantangan. Alih-alih memantulkan cahaya dalam satu waktu sebelum deteksi, gelombang elektron malah memantul di sekitar atom dalam sampel tiga dimensi, ungkap Muller.
"Anda tahu dimana [cahaya] itu berakhir, tetapi Anda tidak tahu jalur apa yang diambil dalam benda itu," kata Muller. Mereka harus menghabiskan beberapa tahun terakhir untuk membereskannya.
Muller mengungkapkan, cara untuk meningkatkan mikroskop elektron bekerja untuk membantu teknik ptikografi elektron, hanya dilakukan dalam beberapa tahun terakhir.
Baca Juga: Ramah Lingkungan, Baterai Masa Depan Akan Berbahan Dasar Karbon
Pada 2018, dia dan timnya telah menemukan cara untuk merekonstruksi sampel dua dimensi lewat teknik itu. Mereka mengklaim hasilnya adalah gambar beresolusi tertinggi yang melebihi metode apapun di dunia.
Bahkan dalam temuan kali ini, mereka masuk Guiness World Record atas mikroskop beresolusi tertinggi. Metode yang mereka lakukan juga dengan panjang gelombang energi yang lebih rendah daripada metode lain, sehingga memungkinkan untuk mendokumentasikan sampelnya dengan baik, ujar Muller.
Agar bisa terwujud, mereka perlu mengetahui apa yang perlu mereka lakukan pada tingkat atomnya. Tentunya, tindakan itu memerlukan teknik seperti ptikografi elektron.
Baca Juga: Suar Nano, Ledakan Kecil Matahari yang Setara dengan 10.000 Bom Atom
Source | : | Scientific American,Science |
Penulis | : | Afkar Aristoteles Mukhaer |
Editor | : | Mahandis Yoanata Thamrin |
KOMENTAR