Nationalgeographic.co.id—Dinosaurus umumnya berukuran besar. Namun sebuah studi baru tentang alvarezsaurus yang tidak biasa menunjukkan bahwa ukuran tubuh mereka menyusut sekitar 100 juta tahun yang lalu ketika mereka berubah menjadi pemakan semut.
Studi baru ini dipimpin oleh Zichuan Qin, seorang mahasiswa PhD bidang paleontologi di University of Bristol dan Institute of Vertebrate Paleontology and Paleoanthropology di Beijing. Dia mengukur ukuran tubuh dari lusinan spesimen alvarezsaurus dan menunjukkan bahwa ukuran spesies itu berkisar antara 10-70 kilogram, seukuran kalkun besar hingga burung unta kecil untuk sebagian besar keberadaannya dan kemudian menyusut dengan cepat ke hewan seukuran ayam pada saat yang bersamaan saat mereka mengadopsi pola makan baru, yakni makan semut.
Alvarezsaurus hidup dari era Jurassic Akhir hingga Kapur Akhir, yakni sekitar 160 hingga 70 juta tahun yang lalu, Mereka hidup di banyak bagian dunia, termasuk Tiongkok, Mongolia, dan Amerika Selatan.
Tubuh mereka ramping. Predator berkaki dua ini umumnya mengejar kadal, mamalia muda, dan bayi dinosaurus sebagai makanan mereka.
“Mungkin persaingan dengan dinosaurus-diosaurus lain meningkat selama Zaman Kapur,” kata Prof Michael Benton, salah satu supervisor Zichuan, di Sekolah Ilmu University of Bristol, sebagaimana dilansir SciTechDaily.
“Zaman Kapur adalah periode ketika ekosistem berkembang pesat dan perubahan terbesarnya adalah pengambilalihan bertahap oleh tanaman-tanaman berbunga. Tanaman-tanaman berbunga mengubah sifat lanskap sepenuhnya, namun sebagian besar dinosaurus tidak memakan tanaman-tanaman baru ini. Tetapi mereka (tanaman-tanaman berbunga) menyebabkan ledakan jenis serangga baru, termasuk semut dan rayap.”
Restrukturisasi ekosistem ini disebut Revolusi Terestrial Kapur. Revolusi ekosistem ini menandai waktu ketika hutan-hutan bergaya modern muncul, dengan beragam tanaman dan hewan, termasuk serangga-seranga yang khusus menyerbuki bunga-bunga baru dan memakan daun, kelopak, dan nektarnya.
Baca Juga: Upaya Sains Merekayasa Genetik Ayam Supaya Kembali Berwujud Dinosaurus
Masalah utama dalam studi ini dengan banyaknya spesimen alvarezsaurus, terutama yang berukuran ayam, adalah memastikan mereka semua dewasa. “Beberapa kerangka jelas berasal dari remaja,” kata Dr. Qi Zhao, rekan penulis dan ahli histologi tulang, “dan kami dapat mengetahui ini dari bagian-bagian di tulangnya. Ini menunjukkan usia dinosaurus ketika mereka mati, tergantung pada jumlah cincin pertumbuhan di tulang. Kami dapat mengidentifikasi bahwa beberapa spesimen berasal dari bayi dan remaja, jadi kami mengabaikannya dari perhitungan.”
Semut mungkin tampak sebagai makanan yang luar biasa bagi dinosaurus. “Ini disarankan bertahun-tahun yang lalu ketika lengan Mononykus dilaporkan dari Mongolia,” kata Profesor James Clark di Washington, DC, salah satu penulis makalah studi ini, dan juga salah satu penemu pertama alvarezsaurus kecil dari Mongolia tersebut.
“Mononykus adalah salah satu alvarezsaurus kecil, panjangnya hanya sekitar satu meter, tapi mungkin beratnya 4-5 kilogram, seperti ukuran kalkun Natal. Lengannya pendek dan kekar dan kehilangan semua jari kecuali satu jarinya yang termodifikasi menjadi seperti paku pendek. Itu tampak seperti lengan kecil yang kuat, tidak bagus untuk meraih sesuatu, tetapi ideal untuk membuat lubang di sisi gundukan rayap.”
“Menariknya, dinosaurus alvarezsaurus memang tidak berukuran kecil atau memakan serangga pada awalnya,” kata rofesor Jonah Choiniere di Afrika Selatan, rekan penulis makalah studi ini. Dia adalah yang yang pertama kali melaporkan temuan alvarezsaurus paling awal di Tiongkok.
“Nenek moyang mereka, seperti Haplocheirus, relatif besar, hampir seukuran burung unta kecil, dan gigi tajam mereka, kaki depan fleksibel, dan mata besar menunjukkan bahwa mereka memiliki pola makan campuran.”
Baca Juga: Spesies Baru Kadal Ditemukan Setelah Sebelumnya Diduga sebagai Burung
Zichuan Qin mengambil semua pengukuran ukuran tubuh alvarezsaurus dan memetakannya di sepanjang pohon evolusi alvarezsaurus. “Perhitungan saya menunjukkan bagaimana ukuran tubuh naik dan turun selama 90 juta tahun pertama mereka eksis, mulai dari seukuran kalkun hingga seukuran burung unta, dan rata-rata 30-40 kilogram,” papar Zichuan. “Lalu, 95 juta tahun yang lalu, ukuran tubuh mereka tiba-tiba turun menjadi 5 kilogram, dan bentuk cakar mereka berubah dari posisi mencengkeram dan memotong menjadi melubangi.”
“Ini adalah hasil yang sangat aneh, tetapi tampaknya benar,” ucap Profesor Xing Xu, co-supervisor Zichuan di Beijing. “Semua dinosaurus lain semakin besar, tetapi satu kelompok pemakan daging ini semakin kecil, dan ini dikaitkan dengan kehidupan mereka di pohon dan terbang. Mereka akhirnya menjadi burung. Kami telah mengidentifikasi peristiwa miniaturisasi kedua—tetapi itu bukan untuk penerbangan, tetapi untuk mengakomodasi menu makan mereka yang sama sekali baru, beralih dari daging ke rayap."
Source | : | SciTechDaily |
Penulis | : | Utomo Priyambodo |
Editor | : | Mahandis Yoanata Thamrin |
KOMENTAR