"Kami menemukan linen tersebut dan tidak diproduksi secara lokal. Kemungkinan ini berasal di Lembah Jordan atau Israel Selatan. Bahan ini sebagian besar terbuat dari wol domba, kain yang jarang ditemukan di masa kuno seperti ini," kata Vanessa Workman mahasiswa Master dari TAU.
"Benda ini mengatakan pada kita bagaimana kemajuan dan kecanggihan keduanya berasal dari jaringan kerajinan dan perdagangan tekstil yang pernah terjadi."
Kondisi keringnya lembah sudah membawa kita menemukan sebuah penemuan penting pada masa lalu, termasuk pelestarian luar biasa dari bahan organik yang berusia 3.000 tahun, seperti biji, kulit dan kain dan artefak langka lainnya.
Baca Juga: Naskah Kuno Alkitab dan Mumi Anak Kecil Ditemukan di Gua Horor Israel
Bersama dengan tekstil, para ilmuwan juga menemukan beberapa ratus bibit yang dikatakan dalam Alkitab sebagai "7 spesies" di situs tersebut dua buah bibit dan lima buah yang ditemukan dianggak sebagai produk yang unik dari tanah Israel. Beberapa dari bibit ini sudah menjadi sasaran radiocarbon dan memberikan kepastian dalam berapa usia situs tersebut.
"Ini adalah kali pertamanya penemuan bibit dalam periode ini dan dalam jumlah yang besar," kata Ben-Yosef. "Dengan manfaat dari ilmu pengetahuan modern, saat ini kita dapat meneliti apa saja yang belum pernah dipikirkan selama beberapa dekade yang lalu. Kita dapat merekonstruksi jenis anggur pada era Raja Daud, misalnya dengan memahami proses budidaya dan domestikasi yang sudah tersimpan di dalam DNA benih ini."
Baca Juga: Arkeolog Israel Tak Sengaja Memecahkan Temuan Telur Kuno 1.000 Tahun
Sudut Pandang Baru Peluang Bumi, Pameran Foto dan Infografis National Geographic Indonesia di JILF 2024
Penulis | : | Mahandis Yoanata Thamrin |
Editor | : | Mahandis Yoanata Thamrin |
KOMENTAR