Sebagian masalahnya adalah penurunan misterius populasi tikus pohon, di samping meningkatnya saingan dari burung hantu Strix varia yang lebih agresif dan dapat beradaptasi, yang masuk ke wilayah burung hantu tutul utara, dari timur.
Hutan muda menampakkan konsekuensi tak terduga. Saat musim semi, sebelum buah beri dan biji oak muncul, beruang hitam bergantung sebagian pada getah di balik kulit kayu sequoia dan konifera lainnya. Hewan itu lebih suka pohon muda yang pertumbuhannya paling cepat, menyebabkan kerusakan besar pada tegakan komersial. Beberapa rimbawan menyebut hewan itu “hama” terbesar di hutan sequoia. Namun, beruang hanya menjadi masalah saat perusahaan mulai menanam pohon untuk dipanen.
!break!
Setelah melewati berbagai jenis hutan kelolaan dan berbicara dengan rimbawan dari semua pihak tentang masalah itu, Mike Fay percaya ada cara yang lebih baik: tanam pohon lebih besar yang bisa memaksimalkan produksi kayu juga habitat yang baik. “Kita harus mulai memikirkannya sebagai ekosistem,” ujar Mike Fay. “Semua industri kehutanan ini memperlakukan pohon seperti tanaman panen, seperti jagung. Namun, jika ingin air bersih, ikan salem, kehidupan liar, dan kayu kualitas tinggi, mereka harus menanam hutan.”
“Gagasanku adalah menebang lebih sedikit pohon dan menghasilkan uang lebih banyak per pohon,” kata Jim Able, mantan rimbawan industri di Louisiana Pacific yang kini mengelola beberapa hutan swasta kecil. Sebagian besar kurang dari 400 hektare. Able mengajak Fay menyusuri petak yang dikelolanya hampir selama tiga dasawarsa dan sedang dilakukan penjarangan untuk ketiga kalinya. Pohon doug fir serta sequoia generasi kedua yang besar—diameternya satu meter atau lebih dan tingginya mencapai 60 meter— menjulang dari lereng bukit yang curam, lurus seperti panah. Kuncinya, menurut Able, adalah bentuk. Dia dan para rimbawannya menandai setiap pohon yang akan ditebang dengan prinsip tak melebih 30 hingga 35 persen volume tegakan.
Tidak seperti penebangan kayu kualitas tinggi yang merupakan jenis penebangan selektif yang menurut Able lebih parah daripada tebang-habis karena mengambil yang terbaik dan meninggalkan sisanya, Able menebang pohon yang lemah dan berbentuk jelek sehingga pohon yang terlurus dan terkuat dapat menyerap lebih banyak cahaya. Dan tak seperti pengusaha kayu yang menebang-habis setiap beberapa dasawarsa, Able kembali setiap dasawarsa untuk menilai apakah dapat menebang lagi. Dia tidak pernah menebang kayu melebihi yang ditumbuhkan hutan selama itu. Artinya pohon yang tersisa—yang disebutnya “bintang”—terus meningkat, baik dalam hal tinggi, volume, maupun kualitasnya.
Ada yang menyebutnya model kehutanan ekologis karena hutan dikelola agar menyediakan habitat kehidupan liar dan sungai bersih di samping lowongan pekerjaan dan produksi kayu. Hutan van Eck seluas 890 hektare di dekat Arcata yang dikelola Pacific Forest Trust memiliki tujuan tambahan: Hutan ini mendapat sebagian uangnya dengan menyediakan reduksi gas rumah kaca yang digunakan untuk mengimbangi emisi. Berkat pertumbuhannya yang fenomenal, ketahanan terhadap penyakit, serangga dan pembusukan, serta usia hidupnya yang sangat lama, hutan sequoia merupakan hutan terbaik dalam menangkap karbon dioksida dari atmosfer dan menguncinya dalam kayu. Melalui pasar sukarela California, pemilik dapat menjual kredit atas karbon yang tersimpan dalam bentuk kayu yang tumbuh setiap tahun asalkan mereka menjamin mempertahankan pertumbuhannya selama seabad.
Uang untuk karbon yang disimpan di pohon hidup itu bisa membantu pemilik tanah melakukan transisi dari tebang-habis jangka pendek ke rotasi jangka panjang sehingga pohon yang lebih besar dan lebih bagus kualitasnya kembali dapat memenuhi lanskap. Sejauh ini, berdasarkan jumlah karbon yang diperkirakan diserap van Eck selama seratus tahun, Pacific Forest Trust telah menjual kredit pengurangan emisi sekitar 20 miliar rupiah.
!break!
Kelompok lain yang mempraktikkan kehutanan ekologis, Conservation Fund milik Evan Smith, membeli 16.000 hektare hutan industri di daerah aliran sungai agar hutannya tidak berubah menjadi ladang anggur dan kompleks perumahan. Organisasi itu berencana menggunakan tebang pilih kelas-usia-berbeda untuk memulihkan habitat perairan dengan mengurangi pengikisan yang masuk ke sungai-sungai. Untuk membantu pendanaan, perusahaan ini menjual kredit reduksi karbon senilai miliaran rupiah kepada Pacific Gas and Electric Company di samping kepada beberapa perusahaan investasi.
Air Resources Board di California kini berencana memberlakukan protokol-karbon-untuk-kehutanan yang diperbarui untuk menarik pemilik industri kayu. “Jika berhasil menjalankan insentif karbon, kita dapat menjadikan simpanan hutan sequoia menjadi berlipat dua atau tiga,” kata Mike Fay.
Pada suatu hari saat cahaya matahari pagi menyinari kanopi berbalut kabut di Prairie Creek Redwoods State Park dengan berbagai warna, Mike Fay mencantolkan alat peniti talinya ke tali panjat dan memanjat pohon sequoia yang sangat besar untuk berbicara dengan seorang ilmuwan yang meyakini manfaat membiarkan sequoia tumbuh besar. Steve Sillett terkenal karena menemukan, memanjat, dan mempelajari pohon tertinggi di planet ini. Ia dengan cermat mengukur ratusan pohon, dari banirnya yang besar hingga ke ujung daun yang menyerupai jarum. Pada ketinggian 42 meter,
Fay melewati lubang yang cukup besar untuk berdiri dua orang dewasa di antara dahan dan cabang yang berseliweran—bekas luka pertempuran selama berabad-abad menghadapi api dan angin. Lebih jauh di atas, pakis epifit dan semak huckleberry tumbuh di tanah kanopi yang tebal sementara berbagai lumut, lumut hati, dan lumut kerak menutupi kulit kayunya. Pohon setinggi 91,7 meter ini masih jauh lebih pendek dari pohon tertinggi di dunia yang 115,6 m. Namun, menurut Sillett yang menunggu Fay di kanopi di puncak, ini adalah pohon “super basah”—penuh tanah kanopi dan keanekaragaman hayati. Dari sini kedua orang itu melihat hamparan sequoia raksasa yang nyaris tak putus, kecuali satu lahan tebang habis yang sayup terlihat di selatan.
Kebiasaan rimbawan industri selama ini adalah menanam pohon secepat mungkin untuk memaksimalkan pengembalian investasi dan menyediakan produksi kayu yang tetap ke pasar. Bagi mereka, waktu yang paling menguntungkan untuk menebang sequoia adalah 40 hingga 50 tahun. Padahal, pohon muda seperti ini sebagian besar terdiri dari kayu bergetah yang lunak serta bermutu rendah dan hanya memiliki sedikit ketahanan sequoia yang legendaris terhadap pembusukan. Namun, setelah mengambil sampel inti dan mengukur 20-an pohon—setinggi 29 meter hingga 113 meter—dari kanopi hingga pangkalnya di Humboldt Redwoods State Park, Sillett menemukan bahwa laju tahunan peningkatan produksi kayu pada pohon meningkat seiring usia setidaknya selama 1.500 tahun. Yang lebih penting, semakin tua kayu, kualitas terasnya semakin tinggi dan tahan pembusukan. Intinya: Semakin tua, sequoia memeroduksi kayu lebih banyak dan lebih baik. Sillett mengatakan hal ini juga berlaku untuk pohon eucalyptus tertinggi di Australia, dan dia berpendapat mungkin juga sama untuk pohon lain di dunia.
Di hari terakhir perjalanan, saat mencari hutan sequoia di dekat Sungai Chetco Oregon, Mike Fay dan Lindsey Holm membicarakan orang-orang yang ditemui di hutan. Ada Lud dan Bud McCrary yang memelopori model kehutanan kelas-usia-berbeda di Pegunungan Santa Cruz. Keluarga Lud bahkan membangun perlindungan bom dari sequoia setelah Krisis Misil Kuba tahun 1962. Ada pula cerita tentang Tim Renner, pembalak veteran yang sangat tak menyukai aktivis hutan. Renner bercerita ketika ia dikontrak untuk memotong beberapa pohon di Arcata Community Forest, petak tebang-pilih di dekat kota yang juga berfungsi sebagai taman masyarakat. Ia sedang menaruh gergaji mesinnya setelah selesai bekerja saat seorang pria muda datang dengan rambut panjang, jenggot panjang, dan pakaian yang kotor. Renner pun berpikir, Anak ini akan menceramahiku soal pembalakan.
Pria itu berhenti dan melihat hutan yang baru dipotong. Secara mengejutkan berkata, “Ini bagus! Lebih banyak cahaya yang masuk. Aku suka penampilannya.”
Artinya, di samping kayu berkualitas tinggi, penyimpanan karbon, air bersih, dan habitat hidupan liar, perhutanan ekologis juga dapat mengembalikan manfaat lain yang memasyhurkan hutan sequoia: perasaan kagum yang ditimbulkannya.
Penulis | : | |
Editor | : | Administrator |
KOMENTAR