Panas yang terik, ditambah dengan air surut di tengah hari, menciptakan kombinasi yang berbahaya selama lebih dari enam jam pada suatu waktu bagi kerang-kerang itu. "Kerang di pantai dalam beberapa hal seperti balita yang ditinggalkan di dalam mobil di hari yang panas," ujar Harley.
"Mereka terjebak di sana sampai orang tuanya kembali, atau dalam kasus ini, air pasang kembali, dan hanya sedikit yang bisa mereka lakukan. Mereka berada di bawah belas kasihan lingkungan. Dan pada hari Sabtu, Minggu, Senin, selama gelombang panas, itu menjadi sangat panas bagi kerang-kerang itu sehingga tidak ada yang bisa mereka lakukan," tutur Harley seperti dikutip dari CBC.
Baca Juga: Pemanasan Global: Sebagian Wilayah Asia Akan Sepanas Gurun Sahara
Chris Neufeld, seorang ilmuwan peneliti untuk Bamfield Marine Sciences Centre di Pulau Vancouver, mengatakan dia tidak terkejut dengan temuan Harley. "Sangat menyedihkan untuk menyadari bahwa kita sebenarnya berada di momen yang telah kita prediksi sejak lama," ujarnya.
Neufeld mengatakan Britih Columbia memiliki sekitar 60.000 kilometer garis pantai linier. Sebagian besar pantai berada di area terpencil dan sulit diakses sehingga sulit untuk mengukur cakupan penuh kerusakan gelombang panas.
"Tentu saja skala ini pada skala garis pantai bisa jauh lebih besar," katanya. "Tapi kami belum memiliki datanya untuk diketahui."
Source | : | Business Insider,Al Jazeera,CBC.CA |
Penulis | : | Utomo Priyambodo |
Editor | : | Mahandis Yoanata Thamrin |
KOMENTAR