Nationalgeographic.co.id—Di sebuah bukit di atas Laut Galilea di Israel utara, para arkeolog telah menemukan satu demi satu mosaik lantai abad kelima yang menakjubkan. Mereka mengekskavasi tapak sinagoga zaman Romawi di situs Huqoq, Israel.
Sinagoga itu didirikan selama abad ke-12 hingga ke-13, terletak di atas reruntuhan sinagoga Romawi dari abad ke-5. Di tapak tempat ibadah orang-orang Yahudi itu Mereka menemukan dua panel baru lantai mosaik yang menampilkan bahtera Nuh dan terbelahnya Laut Merah ketika orang-orang Israel keluar dari Mesir.
Saat itu, mereka telah menggali lorong timur sinagog. Mereka menemukan serangkaian gambar berisi kejadian-kejadian dalam Alkitab di serangkaian panel.
“Anda dapat melihat para prajurit Firaun dengan kereta-kereta kuda mereka tenggelam, dan bahkan dimakan oleh ikan besar,” ujar direktur ekskavasi Jodi Magness dari University of North Carolina kepada A. R. Williams yang melaporkan untuk National Geographic.
Gambar-gambar mengenai kejadian ini sangat jarang ditemukan. Magness mengatakan bahwa sebelum ini, hanya ada dua gambar tentang kejadian terbelahnya Laut Merah yang ditemukan di sinagoga kuno. “Satu di lukisan dinding di Dura Europos, Suriah dan di Wadi Hamam (Israel), tetapi gambar itu terpisah-pisah dan tak terawetkan dengan baik,” katanya.
Adegan bahtera sama langkanya. Sekali lagi, Magness tahu dari hanya ada dua: satu di lokasi Jerash (dikenal sebagai Gerasa di zaman kuno) di Yordania, dan yang lainnya di lokasi Misis (Mopsuestia kuno) di Turki.
Magness, seorang profesor arkeologi dan National Geographic Explorer telah mengungkap mosaik yang luar biasa di Huqoq sejak 2012. Ia melakukan ekskavasi bersama dengan tim relawan mahasiswa dan spesialis di bidang-bidang tertentu, seperti sejarah, seni, analisis tanah, dan konservasi mosaik.
Baca Juga: Kontroversi Arkeologi Raja Daud dan Sulaiman, Sains dan Alkitab
Baca Juga: Arkeolog Selidiki Temuan Potongan Kain Era Raja Daud di Lembah Israel
Tim bekerja di lorong timur sinagoga, di mana mereka telah menemukan serangkaian pemandangan yang tidak biasa dalam panel persegi panjang: sebuah prasasti dalam bahasa Ibrani yang dikelilingi oleh topeng teater; dewa asmara; dan penari yang terinspirasi secara klasik; Simson dan rubah dari Hakim-hakim 15:4 dalam Alkitab; Simson dengan pintu gerbang Gaza di pundaknya dari Hakim-hakim 16:3.
Selain itu terdapat mosaik tiga tingkat yang belum pernah dijumpai sebelumnya. Mosaik itu mencakup adegan non-Alkitab pertama yang pernah ditemukan di sebuah sinagoga kuno. Adegan itu melukiskan pertemuan antara dua sosok pria penting, salah satunya ditemani oleh tentara lapis baja dan gajah dengan perlengkapan untuk berperang.
Tidak ada jaminan bahwa mosaik akan berlanjut ke bagian tengah, area tengah sinagoge yang besar. Tetapi ketika penggalian dimulai di sana, semua orang berharap itulah yang akan mereka temukan di bawah batu dan tanah yang telah menumpuk selama berabad-abad.
Ketika memindahkan puing-puing bangunan, para arkeolog yang saat itu dipimpin oleh Shua Kisilevitz dari Israel Antiquities Authority (IAA), menemukan mosaik lainnya dalam panel panjang.
Baca Juga: Fosil Nenek Moyang Manusia yang Tak Dikenal Ditemukan di Israel
Baca Juga: Arkeolog Israel Tak Sengaja Memecahkan Temuan Telur Kuno 1.000 Tahun
Sosok yang pertama terlihat dalam mosaik tersebut ialah beruang dengan tiga cakar panjang, dan macan tutul yang mengejar kijang. Mereka juga menemukan sepasang keledai bertelinga panjang, lebih banyak beruang dan macan tutul, singa, burung unta, unta, gajah abu-abu, domba, kambing, dan ular. Semuanya berpasang-pasangan, yang berbaris ke bahtera Nuh sebelum banjir besar.
“Panel ini tepat seperti yang seharusnya, menghadap ke utara. Sehingga orang-orang bisa langsung melihatnya ketika mereka masuk dari pintu masuk utama di arah selatan,” ujar Magnes kepada National Geographic.
Baca Juga: Gerakan Partai Komunis Palestina, Perlawanan Zionis dan Lika-Likunya
Di dekat pintu masuk utama, tim menemukan adegan ikonik dari kejadian terbelahnya Laut Merah. Ikan-ikan besar, kuda yang timbul tenggelam, dan prajurit-prajurit yang membawa tombak dan perisai terjatuh ketika air laut Merah menghantam mereka.
Penggalian tahun ini telah usai. Mosaik-mosaik yang berhasil ditemukan, dipindahkan untuk kepentingan konservasi. Penggalian selanjutnya akan dilaksanakan pada bulan Mei tahun depan.
Baca Juga: Sisa Reruntuhan Salah Satu Masjid Tertua di Dunia Ditemukan di Israel
Penulis | : | National Geographic Indonesia |
Editor | : | Mahandis Yoanata Thamrin |
KOMENTAR