Kontribusi perusahaandi Karangsong sebagai bentuk harmonisasi aspek lingkungan. “Kita mematuhi semua peraturan yang terkait dengan lingkungan agar tidak mencemari lingkungan. Itu prinsip yang pertama.”
Prinsip kedua, papar Yulian, Pertamina Balongan berusaha kerasagar tidak terjadi fatality dalamaspek health, safety and enviroment (SHE). “Itu tidak saja berlaku bagi pekerja kami, tapi juga para mitra. Yang terpenting, jangan sampai terjadi kebakaran. Karena hal itu, selain merugikan, juga bisamerusak image.” Dan prinsip ketiga, dalam operasinya PertaminaRU VI berusaha untuk tidak menimbulkan pencemaran lingkungan. “Itu tiga prinsipdasar. Jadi secara operasional, kilang kita aman dan handal, dan kita juga berkontribusi dalam meningkatkan kualitas lingkungan.”
Dalam upaya meningkatkan lingkungan itulah, Pertamina Balongan berpartisipasi menanam mangrove di Karangsong. “Jadi dari sisi operasional kita mencegah adanya pencemaran, dan secara lingkungan kita berkontribusi meningkatkan kualitasnya,” tegasnya kembali. “Secara hakikat harus ada harmonisasi antara operasi Pertaminadengan lingkungan dan masyarakat.”
Kebijakan dalam aspek lingkungan berkaitan erat dengan tanggung jawab sosial. Artinya,papar Yulian,corporate social responsibility sebenarnya implementasi tanggung jawab perusahaan kepada masyarakat sekitar. Fokus CSR Pertamina Balongan adalah kesehatan, pendidikan, lingkungan dan pemberdayaan masyarakat. “Tapi pembangunan infrastruktur nilainya terbawah. Kami lebihmendahulukan pendidikan, pemberdayaan masyarakat, kesehatan dan lingkungan.”!break!
Yulian menuturkan bahwa keberhasilan penanaman mangrove Karangsong mendorong Pertamina RU VI merancangroadmap pengembangan ekowisata. “Saat itu, setelah menanam pada 2010 dan 2012, kita mulai bermimpi Karangsong menjadi pusat unggulan di Indramayu yang berbasis edupark. Itu cita-cita kita. Lantas kita susun roadmap untuk mencapai cita-cita itu,” lanjutnya.
Roadmap tersebut berjangka antara 2015 sampai 2019, dengan capaian akhir Karangsong menjadi contoh dan unggulan konsep edupark di Jawa Barat. Berkembangnya ekowisata mangrove pada 2015 memang telah menjadi sasaran tahap pertama roadmap pengembangan keanekaragaman hayati Karangsong.
“Kita juga mendukung pengembangan produk turunan mangrove,” lanjut Yulian. Dukungan diberikan dalam bentuk pelatihan pembuatan produk-produk berbahan dasar mangrove, seperti kecap, sirup, dodol. Selain itu, untuk memastikan kehalalan peroduk, Pertamina Balongan memfasilitasi pengajuan label halal, izin pangan industri rumah tangga (PIRT) dan hak atas kekayaan intelektual atau HAKI.
“Pada 2016 nanti, kami akan melakukan sertifikasi untuk pemandu mangrove sehingga pengelolaan ekowisata bisa berjalan dengan baik. Tak lupa juga, kita akan mengembangkan pusat penelitian dan pengembangan mangrove.”
Dengan begitu, paparnya, jumlah jenis tanaman mangrove akan diperkaya. Untuk menuntaskan pengembangan produk mangrove, Pertamina Balongan akan memperluas cakupan usaha dan jaringan pemasaran produk mangrove. Dukungan Pertamina RU VIberupa bimbingan dan pelatihanpengolahanhasil mangrove dan outlet pemasaran produk olahan mangrove,agar lebih dikenal masyarakat luas.!break!
Hutan mangrove juga berperan penting dalam mitigasi dampak perubahan iklim. Kawasan pesisir akan mengalami dampak negatif pertama dari perubahan iklim. Tanpa hutan psang surut ini, naiknya permukaan laut, karena menghangatnya suhu bumi, akan menenggelamkan garis pantai. Peran paling penting, mangrove mampu menyerap karbondioksida—salah satu gas rumah kaca penyebab pemanasan global. Semakin tua umur mangrove semakin besar kemampuannya menyerap karbondioksida.
Seluruh ikhtiar itu, nantinya diharapkan dapat mendatangkan manfaat mangrove bagi masyarakat. “Kita fokus pada empat objektif. Pertama, kita berupaya manfaat mangrove punya multiplier effect. Kedua, tujuan ekowisatasebenarnya mengajak masyarakat mengetahui mangrove, lalu mencintai, dan kemudian melestarikannya. Ketiga,Karangsong menjadi tempat pembelajaran. Dan keempat, produk turunan mangrove bisa mendatangkan manfaat bagi masyarakat. Tentu saja, masih perlu dilakukan perbaikan-perbaikan.”
Yulian menyadari Pertamina Balongan tidak bisa bekerja sendirian dalam meningkatkan kualitas lingkungan. “Kita tidak bergerak sendiri, tetapi bersama Kelompok Tani Mangrove Pantai Lestari. Sementara untuk produk mangrove bersama kelompok Jaka Kencana di Pabean Udik. Dua kelompok ini mewakili masyarakat yang memang memiliki kontribusi bagi konservasi keanekaragaman hayati.”
Perkembangan ekowisata Karangsong melampui harapan banyak pihak.Menyikapi hal itu, Yulian merasakan rasa syukur yang mendalam. “Ada rasa syukur yang mendalam, sekaligus ada tantangan. Kami sangat bersyukur, karena upaya kami sesuai dengan harapan. Dari sisi itu, kami bersyukur, karena upaya kami boleh dikatakan memberikan manfaat, bagi masyarakat melalui kegiatan kelompok.”
Tetapi di sisi lain, ada tantangan. “Jangan sampai cepat naik, tapi juga cepat turun. Hukum alam kadang-kadang seperti itu, cepat naik, cepat turun.”
Karena itu, Yulian mengharapkan adanya pengelolaan yang baik untuk mempertahankan ekowisata Karangsong.“Karangsong bisa dikelola dengan baik. Yang bisa kami lakukan adalah meningkatkan kapasitas pengelola mangrove agarmemhami aspek keberlanjutan. Kualitas mangrove bisa tetap terjaga untuk mencapai cita-cita Karangsong menjadi unggulan edupark di Jawa Barat.”
Penulis | : | |
Editor | : | Administrator |
KOMENTAR