“…..Please collect your bikes and helmets from one of the Rottnest Express staff members….” , kalimat yang terbaca oleh saya dalam buku itinerary NG Travel Mate ini membuat saya deg-degan. Benarkah kami akan bersepeda di pulau tersebut?
Pukul 10.00 ferry dari Fremantle atau yang sering disebut dengan Freo, merapat di dermaga pulau Rottnest, Rotto sebutan kerennya. Pertanyaan saya langsung terjawab demi melihat puluhan sepeda mini merah dan tumpukan helm yang juga merah tersedia saat kami turun di dermaganya. Satu-satu kami menerima sepeda dan helm dari staff yang mengurus dan langsung menuju ke pusat informasi. Tak sedikit pula wisatawan yang membawa sepedanya sendiri dalam penyeberangan ini. Begitu fleksibelnya konsep yang diterapkan disini.
Bagi saya yang namanya bersepeda itu selalu mengasyikkan dalam keadaan apapun, ya panas, hujan dan lain-lain.Namun pulau ini saya yakin akan memanjakan saya dengan udara bersih, langit biru jernih dan keindahan alam lainnya. Hanya 2 jam waktu yang kami punya untuk menjelajah secuil dari pulau tersebut dengan menggunakan sepeda. Di Rotto tidak diperkenankan naik motor, jika tidak memungkinkan untuk mengayuh kuda besi, maka tersedia bus untuk berkeliling pulau yang terletak sekitar 18 kilometer arah barat Freo.
Dari Thomson Bay saya dan beberapa teman mulai mengayuh menuju sebuah mercusuar Wadjemup yang jaraknya hanya sekitar 6 km. Kami juga mengemban misi untuk bertemu dan berfoto dengan hewan marsupial yang mayoritas ditemukan di pulau Rottnest, serta di pulau Bald, Albany . Quokka (Setonix brachyurus), disebut sebagai hewan paling bahagia di dunia.
Setelah saya bertemu muka dengan makhluk kecil itu, barulah saya mengerti, ia terlihat sangat bahagia dengan wajah yang selalu tersenyum dan mata bulatnya yang berbinar. Sungguh menggemaskan. Quokka tersebut kami temukan di antara akar-akar semak belukar, ia sangat jinak dan sadar kamera. Quokka inilah yang membuat pulau cantik ini dinamakan Rottnest, sebab di masa lampau orang yang menjelajah pulau ini mengira hewan itu adalah semacam tikus berukuran besar. Maka disematkanlah nama Rottnest yang artinya sarang tikus. Ya memang hewan tersebut sangat mirip dengan tikus raksasa.Ia sangat dilindungi, pengunjung dapat dikenakan denda sekitar 300 AUD jika petugas pulau memergoki sedang memberi makan Quokka, sebab mereka sensitive dengan makanan dari luar pulau yang tak biasa mereka makan secara liar.!break!
Kami melewati Pink Lake saat bersepeda di jalan mulus yang lurus. Pink Lake ini danau yang menyimpan ganggang berwarna merah sehingga garis air pada pasir dan airnya bersemu merah muda. Indah sekali paduannya dengan daratan yang memutih.Jalan yang turun naik menambah kami semangat mengayuh. Sesekali saya berhenti mengambil foto sepeda dengan latar belakang yang indah.Di kejauhan sudah terlihat mercusuar Wadjemup menjulang, dari atasnya pengunjung dapat menyaksikan pulau Rottnest keseluruhan.
Pepohonan yang dahannya bertemu membentuk kanopi menaungi kami di sebagian jalan. Mayoritas hanya semak semak besar dengan bunga liarnya dan akar-akar eksotis yang terdapat di kanan kiri jalan sepeda kami.Suhu yang tertera di jam saya sekitar 30 derajat C, namun anginnya terasa tetap sejuk di bawah matahari terik. Kami berpapasan dengan rombongan kecil pesepeda lain. Ada yang sekeluarga, ada pula kumpulan pemuda dn bahkan rombongan kecil warga senior yang mengayuh perlahan sambil bercengkrama.
Pulau Rottnest ini memang salah satu tujuan wisata di Australia Barat. Segala kemudahan dikemas sedemikian rupa untuk melayani wisatawan lokal maupun mancanegara. Betapa mudah mencapai pulau ini dari kota Perth, terdapat tiga titik penyeberangan menuju Rotto. Perth Harbour, Hillary’s boat harbour dan Fremantle harbor menyediakan kapal ferry yang dioperasikan oleh Rottnest Express setiap 4-6 kali dalam sehari pergi dan pulang pada jam tertentu.
Di pulau ini sendiri terdapat bebrbagai pilihan akomodasi.Dibangun sekitar 291 villa, cottages dan bungalow untuk menampung para wisatawan yang ingin bermalam. Juga Hotel Rottnest dan The Rottenst Lodge terdapat di sisi Kingstown Barrack, serta 40 lokasi camping ground untuk bertenda lengkap dengan fasilitasnya. Untuk mengisi perut, beberapa restoran dan coffee shop tersedia di Thomson Bay, jika ingin memasak sendiri di bungalow atau ber-barbeque di camping ground fasilitas juga telah tersedia.
2 jam termasuk makan siang bermenu Fish n Chips porsi raksasa dan lemon juice segar, penjelajahan singkat kami dengan sepeda terasa tak cukup memuaskan. Saya sangat ingin mengelilingi seluruh pulau ini dan mencoba bertenda 1-2 malam saja. Tapi, walaupun singkat, hari ini amat sangat menyenangkan… sungguh, hari yang sempurna untuk bersepeda di pulau Rottnest!
Penulis | : | |
Editor | : | Administrator |
KOMENTAR