Gunung Sinabung di Kabupaten Karo Sumatera Utara meletus lagi pada Senin (30/8) pada pukul 6.15. Letusan yang mengeluarkan debu setinggi 2 kilometer itu membuat masyarakat sekitar mengungsi. Letusan ini lebih besar daripada letusan pertama yang terjadi pada Minggu dini hari.
Reuters melaporkan sebanyak 21 ribu orang yang tinggal di daerah pertanian Gunung Sinabung mengungsi ke kota-kota sekitar--kebanyakan mengungsi ke Medan yang berjarak sekitar 50 kilometer dari Sinabung. Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi menganggap pengungsian itu terlalu berlebihan. "Masyarakat cukup mengungsi dengan radius 6 kilometer. Tapi, masih banyak orang yang belum mengerti sehingga mengakibatkan kepanikan," kata Surono, Ketua Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi.
Surono mengatakan tidak mungkin memprediksi kapan erupsi ini selesai. Tapi ia memprediksikan kalau debu tidak akan mengganggu negara tetangga, seperti Singapura dan Malaysia.
Debu hasil letusan sudah setebal 3 milimeter pada dedaunan. "Debu itu jelas bisa mengganggu pernapasan. Tapi sepanjang saya meneliti gunung berapi, saya belum pernah menemukan orang yang meninggal karena menghirup debu vulkanik," jelas Surono kepada Reuters. Saat ini, Surono dan timnya terus memantau aktivitas Gunung Sinabung pada jarak 3,5 kilometer.
Penerbangan maskapai utama ke daerah Sinabung tidak terganggu. "Meskipun ada penundaan terhadap penerbangan antara Medan dan Sibolga," kata Andang Santoso, juru bicara PT Angkasa Pura II.
Sumber: Reuters
Foto: Reuters/Tarmizy Harva
Penulis | : | |
Editor | : | Administrator |
KOMENTAR