Ingatan kita terhadap seseorang seringkali dipengaruhi lekat dengan bagaimana kesan pertama ketika bertemu orang tersebut. Suatu penelitian menunjukkan kesan pertama akan terus mendominasi pikiran kita, meskipun ada informasi dan pengalaman baru.
Sekelompok psikolog dari Kanada, Belgia, dan Amerika Serikat melakukan penelitian atas pengaruh pengalaman baru dan situasi atau konteks memengaruhi sulitnya ingatan akan kesan pertama dihilangkan.
Dalam penelitian, para relawan diberi informasi tentang target individu yang tidak dikenal melalui layar komputer. Setelah itu, para relawan diberi informasi yang berbeda dari orang yang sama. Untuk mempelajari pengaruh situasi atau konteks, para peneliti secara tidak ketara mengganti warna latar belakang layar komputer.
Para peneliti mencatat reaksi relawan. Mereka menemukan bahwa informasi baru hanya mempengaruhi reaksi relawan saat informasi baru atas target individu itu tersebut ditampilkan dalam warna latar belakang yang baru. Sebaliknya, reaksi partisipan masih didominasi informasi pertama saat target individu ditampilkan informasi pertama dengan latar belakang yang berbeda.
Artinya, pengalaman baru hanya mempengaruhi reaksi seseorang dalam konteks tertentu. Sementara kesan pertama diingat, terus mendominasi di konteks yang lain.
"Bayangkan Anda mendapat kolega baru di tempat kerja dan kesan Anda terhadap orang itu tidak terlalu menyenangkan. Beberapa pekan kemudian, Anda bertemu kolega ini dalam sebuah pesta dan Anda menyadari dia sebenarnya adalah orang yang baik.
Meskipun Anda tahu kesan pertama Anda salah, respons Anda terhadap kolega baru akan dipengaruhi informasi baru hanya dalam konteks pesta. Namun, kesan pertama Anda akan tetap mendominasi di konteks lainnya," kata peneliti studi ini, Bertram Gawronski dari University of Western Ontario.
Meskipun hasil penelitian ini mendukung pengamatan umum bahwa "kesan pertama sulit dihapus", Gawronski menyatakan terkadang hal ini bisa berubah.
"Apa yang penting adalah bagi kesan pertama untuk ditentang dalam beberapa konteks yang berbeda. Dalam kasus itu, pengalaman baru mengalami dekontekstualisasi dan kesan pertama akan kehilangan kekuatannya secara perlahan. Tapi, selama kesan pertama hanya ditentang dalam konteks yang sama, Anda dapat melakukan apapun yang Anda inginkan dan kesan pertama akan tetap mendominasi tak peduli berapa kali diberi pengalaman baru," ujar Gawronski.
Megathrust Bisa Meledak Kapan Saja, Tas Ini Bisa Jadi Penentu Hidup dan Mati Anda
Penulis | : | |
Editor | : | Reza Wahyudi |
KOMENTAR