Populasi Kupu-Kupu Raja Meningkat tapi Tetap Terancam
Kamis, 17 Februari 2011 | 13:55 WIB
Populasi kupu-kupu raja meningkat lebih dari dua kali lipat pada musim dingin lalu. Namun populasi mereka tetap saja terancam.
Setiap tahun jutaan kupu-kupu raja menempuh jarak lebih dari tiga ribu kilometer untuk bermigrasi dari Kanada yang sedang menjalani musim dingin ke Meksiko yang lebih hangat. Berdasarkan pengamatan para peneliti, jumlah koloni kupu-kupu itu meningkat 109% tahun ini sehingga sanggup menutupi wilayah hutan seluas 40 ribu meter persegi. Jumlah tersebut menunjukkan pemulihan populasi setelah kejadian badai yang mematikan tahun sebelumnya.
Meski mengalami peningkatan lebih dari dua kali lipat, populasi kupu-kupu raja ini masih merupakan yang terendah keempat sejak para peneliti melakukan sensus pertama pada 1993. Jumlah kupu-kupu yang berhasil mencapai Meksiko pun lebih sedikit dibandingkan tahun-tahun sebelumnya.
Penebangan hutan secara ilegal menjadi satu faktor penyebab menurunnya populasi kupu-kupu raja. Aksi ini merenggut setengah juta meter persegi atau sekitar 3% luas cagar alam tempat tujuan kupu-kupu raja bermigrasi.
Selain itu, musim dingin hebat yang berkaitan dengan perubahan iklim dan pembukaan lahan pertanian secara besar-beasaran juga merupakan ancaman jangka panjang terhadap populasi serangga ini.
Peneliti asal Amerika, Lincoln Brower, mengatakan serangga dengan sayap berwarna hitam dan jingga ini masih rentan terhadap kondisi cuaca yang keras. "Kondisi cuaca tahun lalu adalah salah satu yang terburuk," ungkap peneliti dari Sweet Briar College, Virginia, yang sudah meneliti kupu-kupu raja sejak tahun 50-an. Apabila kondisi cuaca di Texas -- yang dilewati kupu-kupu raja pada saat migrasi -- lebih buruk atau hutan di Meksiko semakin berkurang, maka populasinya akan semakin menyusut.
KOMENTAR