Seorang pria berusia 54 tahun sempat berhenti denyut jantungnya selama 96 menit kembali hidup normal tanpa gejala kerusakan saraf atau konsekuensi lain. Demikian dilaporkan oleh Mayo Clinic, Amerika Serikat.
Para petugas di gawat darurat menggunakan alat kejut jantung dan melakukan CPR terhadap pria dengan penyakit jantung tersebut. Para petugas juga menggunakan teknologi bernama kapnografi, yang mengukur jumlah darah yang melewati paru-paru dan organ lain. "Dengan mengetahui jumlah darah, petugas medis dapat terus berusaha menyadarkan kembali pria itu," kata klinik dalam sebuah pernyataan.
Ahli anestesi Dr. Roger White melaporkan bahwa denyut jantungnya kembali secara bertahap. "Kapnografi punya peranan besar karena menginformasikan petugas kalau mereka terus mencoba, orang itu akan selamat," kata White.
White juga menyebutkan kalau pria ini merupakan pria dengan catatan waktu terlama tanpa denyut tapi sadar kembali. Kasus ini dapat dijadikan alasan untuk penggunaan kapnografi serta studi lanjutan dalam bidang itu. (Sumber: The Raw Story)
Penulis | : | |
Editor | : | Administrator |
KOMENTAR