Ciri kerak bumi di Pantai Timur serta pengikisan di daerah dataran sepanjang pesisir memengaruhi gempa di Virginia. Gempa 5,8 SR yang menghantam wilayah pesisir Pantai Timur Amerika Serikat pada Selasa (23/8) bukan hanya tidak terduga, tapi juga memiliki jangkauan yang sangat jauh.
Guncangan gempa yang berpusat di Louisa, Virginia, 135 kilometer barat daya Washington tersebut dirasakan di beberapa kawasan, termasuk Washington, New York, Rhode Islands, serta Martha's Vineyard. Di ibukota sendiri, dilaporkan getaran hebat terjadi selama 40 detik, membuat evakuasi terpaksa dilakukan pada sejumlah lokasi, seperti Capitol Hill, Gedung Putih, Pentagon atau Markas Kementerian Pertahanan AS, dan lain-lain.
Tidak seperti Pantai Barat, wilayah Pantai Timur jarang diguncang gempa. "Tipe permukaannya berbeda dengan Pantai Barat," kata David Schwartz, ahli gempa dari USGS.
Kerak permukaan bumi di Pantai Timur itu lebih tua, dingin, padat, dan tebal. Karena itulah gelombang gempa yang diakibatkan jauh lebih luas, mengantarkan getaran ke hampir sebagian benua, atau tepatnya seluruh kawasan Pantai Timur.
Sementara Andy Frassetto dari Incorporated Research of Seismology mengamati bahwa pengikisan di daerah dataran sepanjang pesisir turut memengaruhi kekuatan gempa. "Pengikisan dapat memerangkap gelombang dan menghasilkan sedikit peningkatan pada guncangan," jelasnya.
Sejak 1977, pernah ada kira-kira 200 gempa di Virginia. Gempa dalam skala besar terakhir terjadi Mei 1897. (Sumber: Live Science, Reuters, Guardian)
REKOMENDASI HARI INI
Perjalanan Panjang Homo Erectus Migrasi 'Mendatangi' Pulau Jawa
KOMENTAR