Puing-puing angkasa, yang terdiri dari satelit yang sudah mati, badan roket yang sudah terpakai dan sampah lainnya yang ada di orbit, selama ini jadi masalah besar. Ada banyak sekali benda mati di luar angkasa yang berpotensi mengalami tabrakan satu sama lain, dan mengakibatkan gundukan sampah di orbit.
Departemen Pertahanan Amerika Serikat tengah mencari cara untuk memanfaatkan kembali sampah satelit yang melayang-layang di atas bumi itu mejadi komponen satelit yang bernilai guna, atau bahkan satelit yang sama sekali baru.
Militer Amerika Serikat Defense Advanced Research Projects Agency (DARPA) United States Department of Defense telah memulai program bernama Phoenix, yang bertujuan mencari onderdil satelit yang masih berfungsi untuk kemudian dikumpulkan dan dirangkai menjadi satelit baru.
Program Phoenix memanfaatkan kendaraan robot mirip mekanik untuk mengumpulkan antena dari satelit-satelit yang sudah mati tapi masih bisa berfungsi yang ada di orbit geosynchronous -- sekitar 35.406 Km di atas Bumi. Antena-antena tersebut kemudian ditautkan ke satelit berukuran sangat kecil "satlets", atau nanosatelite, yang diluncurkan dari Bumi.
"Jika program ini berhasil, puing angkasa bisa menjadi sumber daya angkasa," kata Direktur DARPA Regina Dugan.
Jika berhasil, Phoenix akan mampu menghemat pengeluaran untuk peluncuran satelit. Antena-antena biasanya berukuran besar dan berat sehingga membutuhkan banyak bahan bakar untuk meluncurkannya dari bumi, sementara meluncurkan satelit tanpa antena jauh lebih murah. (Sumber: Space.com)
Penulis | : | |
Editor | : | Yunanto Wiji Utomo |
KOMENTAR