Menurut sebuah studi yang dilakukan para peneliti dari Purdue University, Indiana, Amerika Serikat, suhu di musim panas yang lebih tinggi, kondisi yang lebih kering serta cuaca yang lebih ekstrim kemungkinan akan terjadi saat perubahan iklim berlangsung. Dan itu akan menjadi masalah, bahkan bisa jadi merupakan ancaman fatal, bagi pohon kenari.
Selama 5 tahun terakhir, Douglass Jacobs, peneliti di bidang kehutanan dan sumber daya alam serta rekannya Martin-Michel Gauthier, peneliti dari Ministry of Natural Resources di Quebec, Kanada, mempelajari fisiologi pohon kenari. Alasannya, secara ekonomis, pohon ini sangat penting bagi penduduk Indiana yang membutuhkan kayu, kulit pohon, dan juga buahnya.
“Pohon kenari hanya bisa tinggal di kawasan yang tidak terlalu basah atau terlalu kering. Ia punya lingkungan yang sangat sempit,” kata Jacobs, yang temuannya tersebut dipublikasikan di jurlan Annals of Forest Science. “Kami perkirakan, perubahan iklim akan memiliki dampak yang sangat nyata bagi pohon kenari. Kemungkinan beberapa spesies akan mengalami penurunan drastis,” ucapnya.
Kenari juga sangat sensitif terhadap suhu dingin sampai-sampai mereka mengembangkan mekanisme pertahanan diri terhadap musim dingin yang membeku. Jacobs menyebutkan, pohon kenari bahkan tidak akan menumbuhkan pucuk daun sampai sekitar satu bulan setelah pohon-pohon lain mulai tumbuh kembali di musim semi. “Kondisi ini, selain kenaikan temperatur, akan menjadi masalah besar bagi kenari,” kata Gauthier. “Pohon-pohon itu pada dasarnya akan mati,” ucapnya.
Sebagai gambaran, menurut U.S Department of Agriculture, di tahun 2010 lalu di California, lebih dari 500 ribu ton kenari terjual dengan nilai lebih dari Rp9 triliun. Kayu kenari juga dinilai tinggi di negara bagian tersebut. Data dari Hardwood Tree Improvement and Regenartion Center, kenari mencakup 15 persen dari seluruh kayu yang terjual di Indiana. Nilainya mencapai sekitar Rp100 miliar.
Kini para peneliti menggelar program pengembangbiakan kenari sebagai upaya mereka mengidentifikasi pohon yang bisa digunakan dalam berbagai iklim yang berbeda. Salah satu tujuannya adalah menemukan kenari mana yang bisa bertahan terhadap panas atau dingin, khususnya pohon yang mampu bertahan dalam perubahan iklim. Peneliti juga berupaya menemukan bibit yang didapat dari pohon dewasa yang mampu memiliki mekanisme pertahanan yang mampu menghadapi perubahan yang sudah terjadi pada iklim saat ini.
(Sumber: Science Daily)
Penulis | : | |
Editor | : | Deliusno |
KOMENTAR