Mikroba, menurut penelitian ini, adalah entitas multi-seluler yang terorganisir secara longgar. Bakteri, misalnya, hidup sebagai anggota masyarakat yang terdiri dari beberapa miliar koloni yang mampu "berpikir" dan mengambil keputusan.
Koloni bakteri dapat memecahkan masalah lingkungan, terlebih semua koloni bakteri di Bumi saling berhubungan menjadi supersistem bakteri global yang disebut bakteriosfer. Informasi genetik ini telah mengatur elemen organik di Bumi selama tiga miliar tahun terakhir, dengan cara di luar kemampuan manusia. Seperti mendaur ulang nutrisi penting, yakni karbon, nitrogen, dan belerang.
Bakteri adalah mahluk hidup yang paling dominan di Bumi. Oleh karena itu, bakteri mungkin jauh lebih cocok untuk perjalanan dan komunikasi kosmik dari manusia. Bakteri terestrial nyatanya dapat bertahan hidup di ruang angkasa setidaknya selama tiga tahun, mungkin lebih, menurut temuan ilmiah DNA Damage and Survival Time Course of Deinococcal Cell Pellets During 3 Years of Exposure to Outer Space.
Baca Juga: Para Astronaut Merayakan Olimpiade Musim Panas Tokyo di Luar Angkasa
Berbagai versi hipotesis menyatakan bahwa kehidupan mikroba ada dan berjalan di seluruh alam semesta. Model matematika terbaru telah mendukung ini dengan menunjukkan bahwa perjalanan mikroba tidak hanya di tata surya kita, tetapi di seluruh galaksi, tulis Predrag Slijepcevic, dosen biologi senior, Universitas Brunel London & Nalin Chandra Wickramasinghe, profesor kehormatan Universitas Buckingham di The Conversation.
Lalu, bagaimana SETI mikroba bekerja? Baik Slijepcevic dan Wickramasinghe percaya bahwa bakteriosfer berpotensi mereplikasi semua langkah yang diketahui dari SETI manusia.
Langkah pertama SETI manusia adalah kemampuan untuk membaca informasi skala kosmik. Misalnya dengan teleskop radio kita dapat menganalisis planet-planet jauh yang layak huni. Langkah dua mengembangkan teknologi dan pengetahuian untuk menilai apakah planet itu layak huni dan mengandung kehidupan. Kemudian langkah ketiga mengiklankan kehadiran kita di Bumi kepada mahluk luar angkasa yang cerdas dan mencoba melakukan kontak dengan mereka jika mereka merespons sinyal awal.
Baca Juga: Inilah Alasan Mengapa Kita Belum Menemukan Keberadaan Alien
Source | : | Berbagai Sumber |
Penulis | : | Fikri Muhammad |
Editor | : | Mahandis Yoanata Thamrin |
KOMENTAR