Meski sudah terjadi sembilan bulan lalu, puing-puing sampah Tsunami Jepang masih berserakan di laut. Puing itu kini tiba di Pantai Barat Amerika Serikat pada awal Desember 2011.
Puing warna hitam yang setara dengan ukuran 55 galon drum ditemukan dua pekan lalu ditemukan oleh kru pembersih di Neah Bay, barat laut Washington. Reruntuhan besar ini kemudian dipamerkan di Peninsula College oleh dua ahli kelautan, Curtis Ebbesmeyer dan Jim Ingraham, Rabu (14/12).
Puing ini masih bagian kecil dari puing-puing lain yang diperkirakan akan menyentuh California hingga Selatan Alaska selama setahun. Yang mengejutkan, puing yang sampai bukan cuma sampah seperti peralatan rumah tangga dan rumah, tapi juga potongan tubuh manusia.
Dikatakan Ebbesmeyer jika puing-puing ini melaju dengan kecepatan 7 mil per jam. Tapi bisa meningkat menjadi 20 mil per jam jika didorong kekuatan angin. Puing ini bukan hanya menyentuh bibir pantai AS, tapi juga sudah sampai ke Vancouver Island dan Selat Juan de Fuca di Kanada. "Seluruh puing akan diperlakukan dengan dihormati dan dihargai," kata Ebbesmeyer.
Tsunami dahsat Jepang terjadi di Maret 2011 setelah sebelumnya diguncang gempa berkekuatan 9,0 M. Ini tercatat sebagai gempa terkuat yang pernah mengguncang Jepang dan masuk dalam lima gempa terkuat di dunia sejak tahun 1900.
Gempa memicu Tsunami dengan ombak hingga 40,5 meter. Selain itu gempa dan Tsunami ini juga menyebabkan kebocoran pembangkit listrik Fukushima. Hingga saat ini korban Tsunami masih banyak ditemui di barak-barak penampungan. Kebanyakan dari mereka sudah tidak lagi memiliki tempat tinggal karena tersapu ombak atau pun terpapar radiasi. (Sumber: Mercury News)
Penulis | : | |
Editor | : | Kontributor Semarang, Nazar Nurdin |
KOMENTAR