Para peneliti kelautan menemukan hiu hasil persilangan di perairan Australia. Hebatnya, bukan hanya satu atau dua ekor hiu yang mereka temukan, melainkan sebanyak 57 ekor hiu hasil kawin campur.
Penemuan ini terjadi saat para peneliti menyusuri jarak 2.000 km mulai dari Queensland hingga New South Wales. Hiu hasil campuran ini dipercaya sebagai hasil kawin antara hiu blacktip biasa (Carcharhinus limbatus) dengan hiu blakctip Australia (Carcharhinus tilstoni).
Dua hewan ini memang masih 'bersaudara' namun berbeda jauh dalam genetika, demikian dilansir The Herald Sun, Rabu (4/1). Hasil persilangan ini menunjukkan jika kedua hewan itu tengah beradaptasi dengan perubahan iklim. Sebab, kedua jenis hiu ini saling melengkapi kekuatan satu sama lain.
Menurut Jennifer Ovenden dari Departemen Industri Primer dan Perikanan Queensland, hiu blakctip Australia yang lebih kecil menyukai perairan tropis di utara. Sedangkan hiu blacktip biasa yang berukuran lebih besar lebih menyukai suhu sub-tropis dan mendiami wilayah tenggara garis pantai Australia.
"Hewan hasil kawin silang di alam liar biasanya sulit ditemukan. Jadi bisa mendeteksi keberadaan mereka beserta keturunannya sangatlah luar biasa," kata peneliti lain asal University of Queensland, Jess Morgan. "Bisa menemukan 57 (hiu campuran) sepanjang 2.000 km sepanjang garis pantai belum pernah terjadi sebelumnya."
Seorang prosefor dari James Cook University, Colin Simpfendorfer, juga masih bingung mengapa campuran kedua jenis hiu ini bisa menghasilkan keturunan. Disebutkannya ada beberapa hal yang mungkin jadi faktor pemicu. Antara lain tekanan perburuan dan perubahan iklim.
Ditambahkan Simpfendorfer, jika kemungkinan besar hal ini terjadi karena memang ada ikatan 'keluarga' yang kuat antara dua jenis hiu ini."Jika ada spesies yang akan bercampur, maka pasangannya akan seperti ini," kata Simpfendorfer. (The Herald Sun, Washington Post).
Penulis | : | |
Editor | : | Kontributor Semarang, Nazar Nurdin |
KOMENTAR