Konferensi UNESCO pada November 1983 telah merekomendasikan agar setiap negara anggota UNESCO mendeklarasikan setiap tanggal 18 April sebagai Hari Monumen dan Situs Dunia atau Hari Pusaka Dunia.
Dalam Hari Pusaka Dunia 2012, Badan Pelestarian Pusaka Indonesia (BPPI) bekerja sama Direktorat Jenderal Penataan Ruang Kementrian Pekerjaan Umum, Balai Konservasi Peninggalan Borobudur, ICOMOS Indonesia, serta organisasi pelestarian lainnya menyelenggarakan perayaan di kawasan Borobudur di Magelang, Jawa Tengah pada 18-19 April 2012.
"Bagaimana pun, pengelolaan Situs Pusaka Dunia yang lebih diberdayakan dapat menambah semangat warga setempat untuk meneruskan keberlanjutan. Melalui pendekatan pengelolaan yang inklusif, dari bawah ke atas dan berfokus pada manusianya," demikian tertulis dalam pernyataan pers Hari Pusaka Dunia 2012 yang diterima, Selasa (17/4).
Acara akan terdiri dari ruwatan multikultur, sarasehan, jelajah pusaka, pertunjukan kesenian, dan semua aktivitas untuk memuliakan kekayaan pusaka Indonesia; baik pusaka alam maupun budaya. Perayaan ini juga akan disiarkan online melalui video conference bersama penggiat pelestarian dari University of Ahmedabad, India.
Selain itu, sebuah buku berjudul Jantung Hati Borobudur yang disunting oleh Eka Budianta akan diluncurkan dalam acara ini. Tujuan dari buku adalah memberikan apresiasi bagi kontribusi masyarakat yang luar biasa dalam pelestarian Borobudur, sebagai pusaka dunia yang membanggakan.
BPPI dibentuk oleh anggota Jaringan Pelestarian Pusaka Indonesia (JPPI) terdiri dari perwakilan organisasi pelestarian lokal dan kalangan akademisi, praktisi dan penggiat pelestarian. Visinya untuk mengawal kelestarian pusaka Indonesia, ditujukan untuk mendokumentasikan jejak sejarah peradaban masyarakat Indonesia sebagai bangsa yang memiliki kebudayaan.
Penulis | : | |
Editor | : | Palupi Annisa Auliani |
KOMENTAR